Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Delta Giri Wacana (DGWG) Bidik Dana hingga Rp1,03 Triliun

Delta Giri Wacana bergerak di bidang usaha industri bahan baku pemberantasan hama, perdagangan besar pupuk dan produk agrokimia.
Petugas beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Delta Giri Wacana Tbk. menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan membidik dana segar sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Aksi itu melanjutkan aksi IPO jumbo pada akhir tahun ini. 

Sebelum Delta Giri Wacana, aksi IPO jumbo juga sedang ditempuh oleh PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) dengan target dana Rp4,31 triliun dan PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) dengan incaran dana segar Rp sekitar Rp4,15 triliun hingga Rp4,71 triliun. 

Merujuk prospektus yang dipublikasikan Senin (2/12/2024), Delta Giri Wacana bergerak di bidang usaha industri bahan baku pemberantasan hama, perdagangan besar pupuk dan produk agrokimia, pergudangan dan penyimpanan, serta aktivitas perusahaan holding

Dalam IPO, Delta Giri Wacana (DGWG) menawarkan sebanyak-banyaknya 1.666.666.700 (1,66 miliar) saham dengan nilai nominal Rp100. Jumlah itu mewakili maksimal 25% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

“Saham perseroan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga sebesar Rp420 hingga Rp620 per saham,” tulis manajemen Delta Giri Wacana.

Dengan rentang harga tersebut, Delta Giri Wacana (DGWG) berpotensi meraih dana Rp700 miliar hingga Rp1,03 triliun dari aksi IPO. 

Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan Delta Giri Wacana (DGWG) sebesar 54,7% sebagai penyertaan modal kepada PT Fertilizer Inti Technology dan 8,9% untuk disetorkan kepada PT Dharma Guna Wibawa.

Selain itu, sekitar 33,1% untuk modal kerja, belanja modal dan pembayaran sebagian pokok utang perseroan kepada PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk., serta sisanya untuk disetorkan kepada PT Semesta Alam Sejati sebagai penyertaan modal. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut masih ada 17 perusahaan berskala besar yang masuk dalam daftar tunggu atau pipeline untuk go public. Berdasarkan data BEI sampai dengan 29 November 2024, telah tercatat 39 perusahaan IPO dengan dana dihimpun sebesar Rp5.87 triliun.

"Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," tulis Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna pada Minggu (1/12/2024).

Paling banyak perusahaan yang masuk pipeline IPO berasal dari kelompok perusahaan berskala besar atau aset di atas Rp250 miliar, yakni sebanyak 17 perusahaan. Kemudian, 2 perusahaan masuk ke dalam pipeline IPO berasal dari kelompok berskala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar.

Lalu, 6 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline IPO berasal dari kelompok perusahaan berskala menengah atau aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.

Secara terperinci, paling banyak calon perusahaan IPO itu berasal dari sektor consumer non-cyclicals yakni sebanyak 5 perusahaan. Kemudian, 4 perusahaan berasal dari sektor energi. Selain itu, dari sektor consumer cyclicals, keuangan, industrial, hingga properti masing-masing memiliki 3 calon perusahaan IPO.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper