Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak turun tipis pada Kamis (28/11/2024) setelah lonjakan mengejutkan dalam persediaan bensin AS menjelang hari libur Thanksgiving memicu kekhawatiran atas prospek permintaan.
Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah jenis Brent turun 0,18% menjadi US$72,70 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,22% menjadi US$68,57 per barel pada pukul 11.28 WIB.
Perdagangan minyak sendiri diperkirakan sepi karena hari libur AS.
Data Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat, stok bensin AS naik 3,3 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 22 November. Catatan tersebut bertentangan dengan ekspektasi untuk penurunan kecil dalam stok bahan bakar menjelang rekor perjalanan liburan.
Analis minyak telah memperkirakan stok bensin AS turun 46.000 barel minggu lalu, menurut jajak pendapat Reuters menjelang laporan EIA.
Perlambatan pertumbuhan permintaan bahan bakar di konsumen utama Amerika Serikat dan China telah membebani harga minyak tahun ini, meskipun pembatasan pasokan dari OPEC+, yang mengelompokkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dengan Rusia dan sekutu lainnya, telah membatasi kerugian.
Baca Juga
Dua sumber dari kelompok produsen tersebut mengatakan bahwa anggota OPEC+ sedang membahas penundaan lebih lanjut terhadap rencana kenaikan produksi minyak yang akan dimulai pada bulan Januari. Kelompok tersebut akan bertemu pada hari Minggu untuk memutuskan kebijakan untuk bulan-bulan awal tahun 2025.
OPEC+, yang memproduksi sekitar setengah dari minyak dunia, sebelumnya mengatakan akan secara bertahap mengurangi pemotongan produksi minyak dengan peningkatan kecil selama beberapa bulan pada tahun 2024 dan 2025.
Harga minyak tertekan minggu ini akibat kesepakatan Israel untuk gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah Lebanon. Gencatan senjata dimulai pada hari Rabu dan membantu meredakan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat mengganggu pasokan minyak dari wilayah Timur Tengah yang merupakan penghasil minyak terbesar.
Pelaku pasar tidak yakin berapa lama pertempuran akan berakhir, dengan latar belakang geopolitik yang lebih luas untuk minyak masih belum jelas, kata tim analis di ANZ Bank.
Kepala penelitian komoditas di Goldman Sachs dan Morgan Stanley telah memperingatkan harga minyak dinilai rendah karena defisit pasar. dalam beberapa hari terakhir. Mereka juga menyoroti risiko potensial terhadap pasokan Iran dari sanksi yang mungkin diterapkan di bawah Presiden terpilih AS Donald Trump.