Bisnis.com, JAKARTA — Harga Bitcoin kembali naik mendekati level harga US$100.000, mengakhiri tren penurunan terpanjangnya sejak kemenangan presiden Donald Trump dalam pilpres AS awal November lalu.
Mengutip Bloomberg pada Kamis (28/11/2024), harga Bitcoin terpantau naik sekitar 6% ke level US$97.361 setelah sempat turun ke kisaran US$91.000. Harga Bitcoin telah meningkat lebih dari dua kali lipat sepanjang 2024.
Sejak pemilihan umum AS, harga Bitcoin telah naik sekitar 40% karena para pedagang mengantisipasi regulasi yang lebih bersahabat untuk kripto di bawah pemerintahan Trump. Presiden AS terpilih itu mengatakan dia mendukung industri tersebut.
Bitcoin sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$99.728 pada Jumat pekan lalu sebelum melemah dalam empat hari terakhir.
“Pasar sedang dalam tahap penemuan harga, penurunan selama beberapa hari terakhir tampak seperti kemunduran yang sehat setelah pergerakan lebih dari 45% dari posisi terendah sebelum pemilihan umum. Kemungkinan didorong oleh aksi ambil untung,” kata pedagang OTC di Wintermute, Jake Ostrovskis.
Ostrovskis melanjutkan, kini Ppra pedagang melihat level harga Bitcoin US$100.000 sangat mungkin untuk ditembus.
Baca Juga
Direktur B2C2, Nikolay Karpenko menuturkan, tren penurunan Bitcoin minggu ini disebabkan oleh orang-orang yang mengambil untung karena harganya mendekati tonggak sejarah. Dia menuturkan, hal tersebut bersifat taktis, dan Bitcoin kemungkinan akan segera melewati US$100.000.
“Karena hampir mencapai enam digit, kami berpikir bahwa itu dapat memicu beberapa dari mereka mengambil untung di antara institusional, di antara pelaku pasar yang membeli sebelum pemilihan dan orang-orang hanya ingin mengambil untung,” kata Karpenko.
Ada juga beberapa volatilitas di pasar awal minggu ini setelah Trump mengumumkan potensi tarif tambahan di China, Meksiko, dan Kanada.
“Setelah beberapa leverage habis dan pembeli jangka pendek selesai mengambil untung, kami percaya Bitcoin dapat menemukan basis dukungan yang kuat dan dapat melakukan upaya lain untuk melampaui level US$100.000 dalam waktu dekat,” tulis kepala penelitian perusahaan di Galaxy Digital dalam sebuah catatan kepada klien.