Bisnis.com, JAKARTA — Dupoin Indonesia sebagai pialang berjangka (broker) mengungkap enam manajemen risiko yang diperlukan dalam trading.
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan bahwa dalam psikologi trading di dalamnya mencakup risk management atau manajemen risiko dalam trading.
Pertama, stoploss dan cutloss. Dia menjelaskan bahwa stoploss adalah parameter ataupun sistem yang akan menutup transaksi dalam trading ketika sedang rugi.
"Jadi fungsi cutloss ini adalah membatasi resiko yang berkelanjutan untuk satu transaksi yang terlalu besar," katanya saat mengisi acara Premium Market Talk di Bisnis Indonesia, Selasa (26/11/2024).
Kedua, metode switch yang merupakan menutup posisi transaksi yang rugi dan segera mengambil posisi transaksi baru dengan posisi transaksi yang berbeda.
"Metode switch digunakan untuk mengkalkulasi ataupun mengambil perhitungan lebih matang ketika harga trading marketnya tidak sesuai," ujarnya.
Baca Juga
Ketiga, metode averaging. Dia menjelaskan bahwa metode tersebut menambah posisi baru dengan jumlah lot yang bisa sama, bisa ditambah atau bisa dikurangi.
Adapun risk management keempat itu ada risk reward ratio. Dia menjelaskan bahwa dalam setiap transaksi sebaiknya memiliki peluang risk reward (1:2 atau 1:3) artinya misalkan batas maksimal kerugian adalah satu kali maka untuk target keuntungannya adalah dua kali atau tiga kali lipat dari batas kerugian.
Selanjutnya yang kelima, screening market yaitu memilah. Dia menjelaskan penting untuk memilah market yang kira-kira punya probabilitas yang bisa dimanfaatkan.
Kemudian terakhir, range market session. Dia menjelaskan bahwa range pergerakan market paling besar yakni saat sesi Amerika, karena saat sesi Amerika semua market di dunia sudah buka.
"Saat pagi itu, saat kita misalkan buka, di sesi pagi di bursa saham Indonesia buka, itu masuknya masih sesi Asia kurang lebihnya. Nanti ketika jam 2 atau jam 3 itu masuknya sesi Eropa, lalu nanti kurang lebih jam 7 sampai jam 8 malam, itu masuknya sesi Amerika," ucapnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.