Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Biang Kerok Bikin Kinerja IHSG Paling Boncos se-Asia Tenggara

IHSG mencatatkan kinerja paling rendah di Asia Tenggara sejak awal tahun. Sejumlah faktor menjadi penyebab tekanan tersebut.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi indeks dengan kinerja paling jeblok di wilayah Asia Tenggara. Lalu, apa penyebab pelemahan ini?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan IHSG telah naik cukup tinggi di sepanjang tahun ini, bahkan menyentuh rekor all time high berkali-kali. Akan tetapi, tekanan muncul ketika harga sudah terlalu tinggi. 

"Muncul stimulus China yang memang memberikan valuasi yang lebih menarik bagi pasar saham China yang memang sudah terkoreksi cukup lama," kata Nico, Jumat (22/11/2024). 

Selain stimulus China, lanjut Nico, masalah lainnya muncul ketika Donald Trump memenangkan Pemilu AS yang membuat situasi dan kondisi kian memberikan tekanan bagi pasar emerging market yang membuat ruang pemulihan dengan penurunan tingkat suku bunga menjadi kian semakin sulit. 

"Meskipun menurut kami koreksinya terlalu dalam atau berlebihan, namun secara perekonomian Indonesia masih terlihat menarik. Namun memang harus juga di sandingkan dengan prospek perekonomian di masa yang akan datang," tutur Nico. 

Untuk saat ini, memang pasar Amerika dan China masih terlihat lebih menarik khususnya bagi investor asing.

Sebagai informasi, IHSG sejak awal tahun melemah 1,06%. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu (22/11/2024), IHSG ditutup pada level 7.195,56. Hal ini membuat IHSG menjadi indeks berkinerja terburuk di Asia Tenggara, dan menjadi indeks berkinerja terburuk kedua di Asia. 

Di Asean, gerak IHSG tercatat tertinggal dari indeks-indeks negara lainnya dan menempati posisi ke-6 dari enam negara Asia Tenggara lainnya. Apabila dibandingkan dengan indeks Thailand yang berada di posisi ke-5 misalnya, SET Index telah mengalami penguatan 2,15%.

Adapun indeks Singapura, Strait Times Index STI menjadi indeks dengan kinerja tertinggi di Asia Tenggara. Strait Times Index telah menguat 15,61% sejak awal tahun. 

Sementara itu, di Asia, IHSG tercatat hanya unggul dari indeks milik Korea Selatan, KOSPI yang telah melemah 5,8% sejak awal tahun. 

Di sisi lain, indeks Taiwan TSE Weighted Index menjadi indeks dengan kinerja paling moncer sejak awal tahun, dan telah menguat 22,74% year to date (ytd).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper