Bisnis.com, JAKARTA - Nyaris tidak ada pernyataan yang keluar dari nakhoda BRI dan Telkom usai bertemu dengan pimpinan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara hari ini.
"Hanya perkenalan," ujar Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) Ririek Adriansyah singkat seraya berjalan meninggalkan kerumunan wartawan yang menunggunya di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Adapun, Telkom Indonesia menjadi salah satu perusahaan pelat merah yang hadir ke Kantor Danantara di Jalan R.P. Soeroso, Menteng Jakarta Pusat, hari ini. Persamuhan antara Ririek dengan pimpinan Danantara berlangsung sejak pukul 15.30 hingga 16.45 WIB.
Selain Telkom, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso lebih dulu hadir ke Danantara sekitar pukul 10.00 WIB. Pertemuan yang berlangsung kurang dari dua jam tersebut juga berakhir tanpa secuil pernyataan dari Sunarso.
Sementara itu, Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad menyatakan bahwa pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom hanya bersifat perkenalan. Hal itu seiring dengan rencana masuknya Telkom dan BRI ke dalam portofolio aset Danantara kelak.
"Tidak ada hal-hal khusus. Komunikasi pendahuluan saja dan kami sepakat untuk menindaklanjuti proses ini sesegera mungkin. Dan mudah-mudahan dengan perkenalan itu bisa lebih efektif. Tidak ada hal-hal lain," ujar Muliaman usai pertemuan.
Sebagaimana diketahui, Danantara secara bertahap disiapkan sebagai cikal bakal superholding yang mengonsolidasikan berbagai aset BUMN.
Baca Juga : Bos BRI Dipanggil ke Kantor Danantara, Ada Apa? |
---|
Pada tahap awal, dana kelolaan atau asset under management (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA). Selanjutnya, sebanyak 7 BUMN bakal dikonsolidasikan ke dalam Danantara.
Tujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah BRI, Telkom Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
Apabila konsolidasi berjalan mulus, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sebesar US$600 miliar atau sekitar Rp9.400 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan bakal meningkat hingga mencapai angka US$982 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.