Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tancap Gas, Saham DAAZ Melejit 250% Sejak IPO

Hingga pukul 11.00 WIB perdagangan Senin (18/11/2024), saham DAAZ menguat 430 poin atau 16,1% ke posisi Rp3.100.
Ana Noviani, Erta Darwati
Ana Noviani & Erta Darwati - Bisnis.com
Senin, 18 November 2024 | 11:34
Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) sebagai Perusahaan Tercatat ke-37 di BEI pada tahun 2024./BEI
Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) sebagai Perusahaan Tercatat ke-37 di BEI pada tahun 2024./BEI

Bisnis.com, JAKARTA — Sepekan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia, saham PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) terus melaju di zona hijau dan melonjak lebih dari 250% dari harga IPO.

Hingga pukul 11.00 WIB perdagangan Senin (18/11/2024), saham DAAZ menguat 430 poin atau 16,1% ke posisi Rp3.100. Saham DAAZ bermanuver di rentang Rp2.520-Rp3.330 pada sesi I perdagangan hari ini.

Daaz Bara Lestari melakukan pencatatan saham perdana atau listing di BEI pada Senin (11/11/2024) setelah merampungkan initial public offering (IPO) pada level harga Rp880 per saham.

Sejak itu, saham DAAZ tancap gas dan konsisten menyentuh level auto reject atas (ARA) dengan lonjakan harga saham sebesar 25% per hari selama 5 hari berturut-turut pada periode 11-15 November 2024. Apabila dihitung dari harga IPO, saham DAAZ saat ini sudah melejit 252,27%.

Seperti diberitakan Bisnis, DAAZ menawarkan 300 juta saham atau 15,02% dari total saham dalam IPO. Alhasil, perseroan menggalang dana hasil IPO sebesar Rp264 miliar yang mayoritasnya akan digunakan untuk pinjaman kepada anak perusahaan. Selain itu, perusahaan akan menggunakan sebesar 33,34% dari dana IPO untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja.

Menengok sejarahnya, PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) merupakan perusahaan yang berdiri pada 2009. Saat itu, perusahaan berfokus pada perdagangan komoditas batu bara. Namun, seiring berjalannya waktu DAAZ melakukan diversifikasi bisnis.

DAAZ bergerak di bidang perdagangan komoditas batu bara, nikel, dan bahan bakar diesel. Selain itu, juga memiliki lini usaha di jasa angkutan laut, dan jasa pertambangan.

Berdasarkan prospektus, pemilik manfaat akhir atau ultimate beneficial owner DAAZ adalah Erwin Sutanto. Erwin Sutanto selaku pengendali juga merupakan salah satu pengendali dari satu perusahaan terbuka lainnya, yaitu PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX).

Direktur Utama DAAZ Mahar Atanta Sembiring mengatakan bahwa fokus perusahaan di antaranya pada pertumbuhan yang berkelanjutan, pengembangan jaringan bisnis, serta inovasi di sektor perdagangan, jasa angkutan laut, dan jasa pertambangan.

“Salah satu katalis dari pertumbuhan dan diversifikasi usaha kami adalah program penghiliran dan industrialisasi pemerintah, terutama untuk mineral nikel,” katanya.

Adapun saat ini, dia mengatakan bahwa DAAZ beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, didukung lebih dari 800 karyawan di berbagai wilayah operasi.

Lebih lanjut, Mahar mengatakan bahwa DAAZ mengejar target pertumbuhan pendapatan sebesar 20% hingga akhir 2024.

"Biasanya kalau kami lihat dari tahunannya, itu di atas 20%, tumbuh dari tahun ke tahun," katanya saat konferensi pers di BEI pada Senin (11/11/2024).

Di sisi kinerja keuangan, DAAZ meraup laba bersih Rp43,71 miliar dari hasil penjualan Rp2,58 triliun dalam 4 bulan pertama 2024. Hingga 30 April 2024, total aset yang dimiliki DAAZ mencapai Rp3,43 triliun. Adapun, total liabilitasnya Rp2,15 triliun dan total ekuitasnya Rp1,27 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper