Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPI Danantara Fokus Selesaikan Revisi UU BUMN Sebelum Diresmikan Prabowo

Presiden Prabowo Subianto batal meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada pekan ini.
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad serta Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Tbk. (TOBA) Pandu Sjahrir usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan sore ini, Rabu (30/10/2024)/Bisnis-Dany Saputra.
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad serta Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Tbk. (TOBA) Pandu Sjahrir usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan sore ini, Rabu (30/10/2024)/Bisnis-Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Muliaman Hadad mengamini proses revisi Undang-undang BUMN masih dalam proses agar bisa menyesuaikan gerak instansi ke depan.

Dia mengatakan bahwa sementara payung hukum yang akan ditelurkan dalam waktu dekat bakal berbentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres).

“Sementara perubahan PP. Ada dua PP nanti saya cek ya, pada intinya ada perubahan PP dan Perpres. Sementara pake PP. Sekarang lagi disiapkan,” imbuhnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (6/11/2024).

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto batal meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada pekan ini atau yang direncanakan dilakukan pada besok, Kamis (7/11/2024).

Alasannya, instansi tersebut batal diresmikan karena bentroknya dengan jadwal Presiden Ke-8 RI yang akan melaksanakan lawatan ke lima Negara selama dua pekan, yaitu China, Peru, Amerika Serikat, Brasil, dan Inggris.

“Belum jadi besok. Tunggu presiden kembali ya,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (6/11/2024)

Selain lawatan, Muliaman mengamini bahwa Prabowo meminta agar persiapan regulasi dapat dilakukan secara matang sebelum akhirnya BPI Danantara dapat diresmikan.

“Iya persiapannya diusahakan sebaik mungkin. Disiapkan agar semua rapi baru kemudian beliau launching” ucapnya.

Muliaman pun mengamini bahwa Danantara juga akan menaungi Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang sudah lebih dahulu berdiri.

INA disebut memiliki aset Rp163 triliun. Dengan demikian total asset under management (AUM) Danantara akan menjadi Rp9.049 triliun atau sekitar US$571,6 miliar.

“Iya ke depan semua dikonsolidasikan. Dikonsolidasikan nanti ke dalam Danantara,” pungkas Muliaman.

Sebelumnya, Kepala Negara direncanakan bakal meresmikan Embrio Superholding BUMN itu pada 7 November 2024 mendatang. Nantinya instansinya bakal berkantor di Gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) di Jalan R.P. Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper