Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.491,93 pada perdagangan hari ini, Selasa (5/11/2024). Kinerja sejumlah saham seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) moncer.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG membukukan penguatan sebesar 0,17% atau 12,42 poin ke level 7.491,93. IHSG dibuka di level 7.479,5 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah pada perdagangan ini 7.451,54 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di 7.496,99.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi mencapai Rp11,28 triliun, dengan volume saham mencapai 19,96 miliar lembar saham. Adapun, transaksi ditutup dengan frekuensi 1,29 juta kali.
Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham dengan catatan nilai transaksi jumbo membukukan penguatan. Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) misalnya naik 2,8% ke level Rp4.040 per lembar. ADRO mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp1,8 triliun pada perdagangan hari ini.
PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga mencatatkan penguatan harga saham 7,85% pada perdagangan hari ini ke level Rp412 per lembar. Nilai transaksi saham BRMS mencapai Rp515,5 miliar.
Baca Juga
Lalu, PT Timah Tbk. (TINS) yang membukukan transaksi Rp255,8 miliar pada perdagangan hari ini melesat 11,36% ke level Rp1.520 per lembar.
Saham sejumlah emiten bank pun moncer. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya naik 1,2% dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 2,59%.
Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham menjadi top gainers, di antaranya PT Formosa Ingredient Factory Tbk. (BOBA) naik 17,92%, PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) naik 15,45%, dan PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) naik 14,89%.
Sementara, di tengah penguatan IHSG, terdapat deretan emiten yang menjadi top losers, di antaranya PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) turun 19,84%, PT Duta Anggada Realty Tbk. (DART) turun 19,3%, dan PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) turun 17,79%.
Sebelumnya, Associate Director of Research and Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG pekan ini dipengaruhi oleh konstelasi Pilpres Amerika Serikat (AS). Investor diperkirakan akan wait and see pekan ini menjelang Pilpres AS dan pertemuan FOMC The Fed.
Dia menjelaskan Pilpres AS akan memberikan dampak terhadap Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemilu AS menurutnya selalu meningkatkan volatilitas pasar ekuitas di AS dan dunia.
"Oleh sebab itu, wait and see menjadi salah satu pilihan bagi pelaku pasar dan investor yang tidak ingin masuk ke dalam volatilitas tersebut," ujar Nico.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.