Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Cetak Adjusted EBITDA Rp137 Miliar, Cek Rekomendasi Sahamnya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencetak EBITDA yang disesuaikan positif Rp137 miliar pada Juli-September 2024, yang merupakan tertinggi sepanjang masa.
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencetak EBITDA yang disesuaikan positif Rp137 miliar pada periode tiga bulan kuartal III/2024, yang merupakan tertinggi sepanjang masa. Analis melihat prospek saham GOTO dapat membaik seiring dengan pemangkasan suku bunga bank sentral.

Direktur Utama GOTO Patrick Walujo menjelaskan adjusted EBITDA Grup berubah menjadi positif di kuartal III/2024, mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar Rp137 miliar. Patrick menuturkan EBITDA yang disesuaikan ini meningkat sebesar Rp696 miliar secara tahunan. 

"Kami berharap EBITDA ini akan tetap positif di kuartal keempat, dan kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA yang disesuaikan impas sepanjang tahun," ucap Patrick dalam conference call GOTO, Rabu (30/10/2024).

Perbaikan signifikan kinerja GOTO ini menurut Patrick didorong oleh kontribusi dari bisnis fintech dan on-demand service perseroan.

Di bidang fintech, GOTO menurutnya mengalami kemajuan besar karena strategi GOTO mengubah segmen ini menjadi penggerak pertumbuhan dan profitabilitas. 

"Berkat kemajuan bisnis [fintech] yang pesat, kini kami melihat segmen fintech dapat memberikan EBITDA yang disesuaikan positif untuk kuartal IV/2024, satu tahun lebih cepat dari panduan sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, untuk segmen ODS, strategi GOTO menurutnya adalah fokus pada pertumbuhan melalui produk mass market, sambil memanfaatkan produk premium untuk memperdalam pangsa dompet di kalangan pengguna kelas atas (affluent user). 

"Ke depan, kami tetap yakin akan kekuatan bisnis kami dan nilai ekosistem kami. Hasil keuangan kami pada kuartal ini menyoroti kemajuan yang telah kami capai dan kami percaya masih ada ruang yang signifikan untuk tumbuh," ucap Patrick.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia dalam risetnya menjelaskan saat ini GOTO masih mempertahankan panduan adjusted EBITDA breakeven pada tahun penuh 2024. 

"Adanya pemangkasan suku bunga juga menjadi katalis positif bagi perusahaan teknologi seiring dengan funding risk yang lebih minim," ujar Sarkia. 

Dia menjelaskan peluang pertumbuhan berkelanjutan GOTO datang dari segmen GoTo Financial, yang diperkuat sinergitas dengan TikTok untuk produk GoPay Later di Shop Tokopedia dan terbaru di Tiktok shop. Menurutnya, hal ini berpotensi memperluas pangsa pasar dan menarik lebih banyak pengguna yang memperkuat ekosistem GOTO ke depannya.

"Atas pertimbangan tersebut kami merekomendasikan beli untuk GOTO, dengan target harga yang diturunkan ke Rp85," ujar Sarkia.

Edi Chandren, Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, menyampaikan progres GOTO pada kuartal III/2024 sejalan dengan ekspektasi yang diberikan sebelumnya bahwa kinerja akan berakselerasi pada paruh kedua tahun ini.

“Khusus untuk segmen fintech, manajemen GOTO optimistis bahwa segmen tersebut dapat mencatatkan adjusted EBITDA positif pada kuartal IV/2024, lebih cepat 1 tahun dibandingkan guidance yang diberikan sebelumnya,” tulisnya dalam publikasi riset, dikutip Kamis (31/10/2024).

Edi menambahkan adjusted EBITDA segmen On–Demand Services GOTO naik ke level positif Rp156 miliar pada kuartal III/2024 atau lebih baik dari negatif Rp48 miliar pada kuartal III/2023 dan positif Rp90 miliar pada kuartal II/2024.

Sementara itu, adjusted EBITDA segmen fintech membaik ke level negatif Rp65 miliar dibanding negatif Rp388 miliar pada kuartal III/2023 dan negatif Rp168 miliar pada kuartal II/2024.

“Utamanya disebabkan oleh pertumbuhan contribution margin menjadi Rp503 miliar. Secara topline, segmen fintech mengalami pertumbuhan yang lebih kencang–terefleksi baik dari tren gross transaction value maupun gross revenue – seiring peningkatan pinjaman konsumen ke level Rp4,3 triliun."

Dia menyoroti bahwa manajemen GOTO optimistis bahwa pertumbuhan kencang di segmen fintech dapat berlanjut, dengan ekspektasi nominal pinjaman dapat meningkat menjadi dua kali lipat hingga akhir 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper