Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sido Muncul (SIDO) Cetak Laba Bersih Rp778 Miliar Kuartal III/2024

Laba bersih SIDO meningkat seiring kinerja penjualan yang tumbuh 11,41% menjadi Rp2,62 triliun hingga kuartal III/2024.
Ilustrasi produk-produk jamu herbal Sido Muncul./Bisnis
Ilustrasi produk-produk jamu herbal Sido Muncul./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencetak laba bersih Rp778,11 miliar hingga kuartal III/2024. Capaian ini meningkat 33% dari periode sama tahun lalu yakni Rp586,57 miliar. 

Melansir laporan keuangan akhir September 2024, produsen jamu terbesar di Indonesia ini membukukan penjualan bersih Rp2,62 triliun atau tumbuh 11,42% dibandingkan realisasi kuartal III/2023 yang meraih Rp2,36 triliun. 

“Pertumbuhan ini didorong oleh kuatnya kinerja produk utama SIDO, baik di pasar domestik maupun ekspor,” tulis manajemen SIDO, Kamis (24/10/2024). 

Manajemen perusahaan menyampaikan bahwa penjualan ekspor SIDO tumbuh 75% dibandingkankan tahun lalu, sehingga berkontribusi 8% terhadap total penjualan. 

Sementara itu, penjualan SIDO ditopang oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang berkontribusi Rp1,54 triliun, naik 6,17% year on year (YoY). Adapun segmen makanan dan minuman meraih Rp986,04 miliar dan farmasi sebesar Rp95,28 miliar. 

SIDO mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp1,13 triliun, naik 4,19% YoY. Realisasi ini membuat perusahaan mengantongi laba kotor senilai Rp1,48 triliun sepanjang Januari – September 2024, meningkat 17,32% dari tahun lalu.

Laba usaha untuk sembilan bulan pertama tahun ini tumbuh 32% YoY menjadi Rp969 miliar, dengan marjin laba usaha naik dari 31% ke 37% hingga kuartal III/2024. Manajemen menyatakan bahwa hal tersebut memperlihatkan efisiensi operasional perusahaan dan pengendalian ketat terhadap beban usaha. 

Neraca keuangan SIDO juga tetap solid dengan kas sebesar Rp978 miliar dan tanpa utang, menunjukkan kehati-hatian keuangan dan likuiditas perusahaan. 

Manajemen menyampaikan perusahaan telah mengucurkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp35 miliar selama Januari – September 2024. Sebagian besar dana ini dialokasikan untuk pemeliharaan proyek. 

Memasuki kuartal akhir tahun ini, manajemen SIDO cukup optimistis karena adanya indikasi meningkatnya permintaan secara musiman yang diperkirakan terjadi selama periode akhir tahun dan kondisi cuaca mendukung konsumsi. 

“Perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan penjualan tahunan lebih dari 10%,” ungkap Manajemen Sido Muncul. 

Selain itu, fokus strategi SIDO dalam memperkuat jaringan distribusi dan memperkenalkan produk baru, baik di pasar domestik maupun ekspor utama, menempatkan perseroan di posisi terbaik untuk pertumbuhan berkelanjutan. 

Di lantai bursa, saham SIDO ditutup melemah 6,02% menuju level Rp625 hingga akhir perdagangan Kamis (24/10/2024). Banderol itu mencerminkan kenaikan 19,05% sepanjang tahun berjalan, tetapi melemah 13,19% selama 3 bulan terakhir. 

_______________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper