Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelantikan Prabowo dan Indeks BUMN 20 yang Merangsek ke Zona Hijau

Indeks BUMN 20 perlahan kembali ke zona hijau jelang momentum pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Momentum pelantikan presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka telah memberikan efek positif bagi indeks BUMN 20. Hal itu tecermin dari kinerja indeks yang perlahan kembali ke zona hijau.

Prabowo - Gibran resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029 usai dilantik di Jakarta pada Minggu (20/10/2024). 

Keduanya telah mengucap sumpah jabatan dan menandatangani berita acara pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 dalam Sidang Paripurna MPR-RI yang dipimpin oleh Ketua MPR Ahmad Muzani di Gedung DPR/MPR.

Seiring momentum tersebut, data statistik harian Bursa Efek Indonesia mencatat indeks BUMN 20 mengalami penguatan sebesar 0,52% year to date (YtD) menuju level 418,46 pada akhir perdagangan, Jumat (18/10/2024).

Padahal, jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, 11 Oktober 2024, indeks beranggotakan 20 saham perusahaan pelat merah ini masih terkoreksi 2,34% YtD.

Gerak positif indeks BUMN mulai terlihat ketika Presiden Prabowo memanggil 49 figur yang akan menjadi calon menteri dan 59 calon wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 14 – 15 Oktober 2024. 

Selama periode pemanggilan calon menteri dan wakil menteri, indeks BUMN terpantau menguat 0,80% atau 3,25 poin menuju 409,84. Penguatan ini terus berlanjut hingga indeks akhirnya menorehkan kenaikan 2,81% selama sepekan terakhir. 

Adapun, saham-saham konstituen indeks BUMN mayoritas terapresiasi. Dalam sepekan terakhir, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), misalnya, membukukan penguatan 5,56% menuju posisi Rp304 per saham. 

Saham BUMN di sektor perbankan, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) turut menguat. 

Melansir data otoritas Bursa, saham BMRI membukukan kenaikan 3,61%, BBRI meningkat 1,43%, BBNI sebesar 4,15%, dan BBTN naik 1,35% selama sepekan terakhir. 

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyatakan, momentum pelantikan Prabowo-Gibran diperkirakan menyengat kinerja IHSG ke depan. Investor juga akan mencermati program 100 hari pertama presiden. 

“Investor akan menantikan gebrakan politik, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya di mana hal tersebut akan memiliki dampak bagi khususnya bagi stabilitas pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujar Nafan kepada Bisnis, Minggu (20/10/2024). 

 Untuk saham pelat merah, Mirae Asset menjatuhkan top picks kepada PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), BBNI, BBRI, BMRI, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). 

 Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memandang pemerintahan Prabowo – Gibran akan membawa pengembangan BUMN lebih terukur seiring wacana perubahan nomenklatur, khususnya peralihan Kementerian BUMN menjadi superholding.

“Dibubarkannya Kementerian BUMN menjadi superholding BUMN menjadi sebuah hal yang positif setidaknya pada pengalaman negara-negara lain karena dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi kinerja,” ujarnya dalam riset. 

Menurutnya, selain mendorong transformasi dan peningkatan Good Corporate Governance (GCG), wacana superholding dapat meningkatkan adaptabilitas dalam menangkap peluang bisnis, serta finansial karena keputusan berada di ranah korporasi. Kondisi tersebut juga berpotensi menjadikan BUMN lebih kompetitif.

______________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper