Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Rupiah Menguat 2,08% pada September 2024

Sri Mulyani menjelaskan apresiasi nilai tukar rupiah didorong oleh aliran masuk modal ke dalam negeri serta konsistensi berbagai kebijakan moneter dari BI.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa kepada wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa kepada wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah mengalami apresiasi atau penguatan sebesar 2,08% pada September 2024.

Sri Mulyani menjelaskan, apresiasi nilai tukar rupiah tersebut diakibatkan dengan aliran masuk modal kembali ke dalam negeri serta konsistensi berbagai kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Dia menjelaskan, nilai tukar rupiah mengalami penguatan hingga mencapai Rp15.140 per dolar Amerika Serikat pada akhir September 2024.

"Ini artinya rupiah pada akhir September 2024 mengalami apresiasi atau penguatan 2,08% month to month dari bulan sebelumnya, dibandingkan posisi akhir Agustus," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).

Dia menjelaskan, sejumlah mata uang di negara-negara regional juga mengalami apresiasi selama September 2024. Kendati demikian, dia mengaku penguatan rupiah jauh lebih tinggi. 

"Seperti Korean Won yang juga apresiasi di tingkat 2,02%, Peso Filipina juga mengalami apresiasi 0,17% month to month, dan India Rupee yang mengalami perkuatan 0,1%," kata Sri Mulyani.

Di samping itu, Sri Mulyani juga mengakui rupiah mengalami depresiasi alias pelemahan sebesar 2,82% secara point to point dari bulan sebelumnya. Menurutnya, pelemahan tersebut ini diakibatkan akselerasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Akibatnya, sambung Sri Mulyani, spekulasi mengenai kenaikan harga minyak meningkatkan. Bagaimanapun, dia mengingatkan bahwa Timur Tengah merupakan wilayah utama yang memproduksi minyak.

"Meskipun demikian, apabila dibandingkan dengan rupiah levelnya pada akhir Desember 2023, nilai tukar rupiah kita depresiasinya adalah 1,17% year to date—jadi mulai akhir Desember hingga 15 Oktober. Perlemahan 1,17% tersebut, ini juga masih lebih baik dibandingkan mata uang regional seperti Peso Filipina bahkan Dolar Taiwan dan Korean Won," ucapnya.

Ke depan, dia memprakirakan nilai tukar rupiah akan terus mengalami penguatan sejalan dengan menariknya imbal hasil, inflasi yang cenderung rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik.

Sri Mulyani menegaskan, seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan termasuk startegi operasi moneter dari Bank Indonesia yang pro market melalui SRBI, SVBI, dan SUVBI. Dengan demikian, aliran modal asing terus masuk untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

"Tentunya pondasi dan fundamental ekonomi dari sisi riil juga tetap di jaga oleh pemerintah seperti momentum pertumbuhan ekonomi, stabilitas dari sisi harga, inflasi yang rendah, dan penciptaan lapangan kerja," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper