Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EY Proyeksi IPO Perusahaan Energi Terbarukan Bakal Semarak

EY mencatat IPO Indonesia mengalami perlambatan sampai kuartal III/2024, dan mencatatkan total penghimpunan dana sebesar US$300 juta.
Warga melintas di depan gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (15/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Warga melintas di depan gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (15/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Auditor Ernst and Young (EY) menyebutkan pasar IPO Indonesia mengalami perlambatan pada tiga kuartal 2024. EY mencatat IPO Indonesia berhasil mencatatkan 34 IPO dan mengumpulkan total dana sebesar US$300 juta. 

EY menyampaikan kinerja IPO ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 66 IPO, dan menghasilkan pendanaan total US$3,3 miliar. Selain itu, EY juga mencatat perolehan dana IPO Indonesia pada kuartal III/2024 juga lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia sebesar US$1,4 miliar dan Thailand US$0,6 miliar.

“Perlambatan ini terutama disebabkan oleh pemilihan umum pada awal tahun ini dan antisipasi investor terhadap pembentukan pemerintahan baru pada Oktober 2024," kata Reuben Tirtawidjaja, EY Indonesia Strategy and Transactions Partner dalam keterangan resminya, Senin (14/10/2024).

Menurut Reuben, hal tersebut mempengaruhi keputusan seputar IPO karena investor semakin berhati-hati. Dia juga menyebut banyak investor yang lebih memilih untuk mengambil pendekatan wait and see mengenai kebijakan pemerintah yang akan datang sebelum membuat keputusan investasi.

Ke depannya, EY memperkirakan IPO energi terbarukan mungkin menjadi salah satu sektor yang harus dicermati mengingat semakin besarnya minat pasar terhadap sektor ini. Menurut EY telah terjadi beberapa kali IPO dalam 5 tahun terakhir di sektor ini, termasuk suksesnya pencatatan saham perdana PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN), PT. Arkora Hydro Tbk. (ARKO), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Reuben menuturkan meskipun jumlah IPO energi terbarukan mungkin tidak terlalu mengesankan, harga saham perusahaan-perusahaan ini telah meningkat setidaknya 30% pada 30 September 2024 sejak penawaran perdana mereka. Kenaikan harga saham emiten-emiten energi terbarukan itu menunjukkan tingginya minat investor. 

"Mengingat komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 dan antisipasi kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan baru terhadap industri energi terbarukan, diharapkan lebih banyak perusahaan energi terbarukan akan melakukan IPO pada tahun-tahun mendatang,” ucap Reuben.

EY melanjutkan pasar IPO pada sisa tahun ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral, perkembangan geopolitik, dan hasil pemilu. Optimisme dipicu oleh penurunan suku bunga dan penurunan inflasi, yang kemungkinan akan mendorong pencatatan saham baru dan kebangkitan sektor-sektor yang sensitif terhadap biaya pinjaman. 

EY Global IPO Leader George Chan mengatakan Investor bersiap menghadapi paruh kedua 2024 yang lebih bergejolak. Ketika inflasi dan suku bunga menurun, faktor-faktor baru lainnya akan menjadi prioritas dalam mempengaruhi keputusan IPO. 

"Dalam lingkungan dengan ketidakpastian yang meningkat ini, masuknya pasar pada waktu yang tepat dan narasi ekuitas yang menarik sangatlah penting untuk bisnis yang ingin memanfaatkan peluang IPO," ucapnya.

Di sisi lain, EY mencatat meski IPO Indonesia mengalami perlambatan, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 7.139 pada awal Juli hingga mencapai puncaknya pada 7.905 pada pertengahan September 2024. 

Lonjakan ini dipicu oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada pertengahan September 2024. 

Selain itu, Federal Reserve juga menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada periode yang sama, sedangkan penurunan suku bunga lainnya diperkirakan terjadi pada November 2024, yang dapat memberikan sentimen positif lebih lanjut bagi pasar modal Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper