Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) meraih penghargaan dalam gelaran TOP BUMN Awards 2024 dalam kategori perusahaan terbuka sektor non keuangan.
TOP BUMN Awards 2024 merupakan acara yang digelar Bisnis Indonesia Group sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan pelat merah. Pada 2024, gelaran ini memiliki tajuk ‘Performance and Sustainability’.
Peraih penghargaan dinilai berdasarkan kinerja, gagasan, inovasi, serta transformasi bisnis perusahaan di tengah situasi ekonomi global dan domestik yang dinamis.
Seperti diketahui, emiten tambang batu bara pelat merah itu berhasil membukukan laba bersih Rp2,03 triliun pada paruh pertama 2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (1/8/2024), Bukit Asam membukukan pendapatan Rp19,64 triliun pada semester I/2024. Realisasi itu naik 4,15% year-on-year (YoY) dari Rp18,58 triliun per akhir Juni 2023.
Kendati demikian, beban pokok pendapatan PTBA naik 10,02% secara tahunan menjadi Rp16,23 triliun pada semester I/2024.
Pos yang mengalami kenaikan antara lain jasa penambangan dari Rp4,42 triliun menjadi Rp5,03 triliun dan jasa angkutan batu bara dari Rp4,05 triliun menjadi Rp4,36 triliun.
Sejalan dengan kenaikan beban pokok pendapatan, laba bruto PTBA tergerus 16,96% YoY menjadi Rp3,40 triliun per akhir Juni 2024.
Sementara itu, PTBA membukukan penghasilan lainnya Rp406,76 miliar pada semester I/2024. Posisi itu mencerminkan pertumbuhan 51,36% dari Rp269,38 miliar periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, PTBA membukukan laba bersih Rp2,03 triliun pada semester I/2024. Pencapaian tersebut turun 26,76% secara tahunan dari Rp2,77 triliun periode akhir Juni 2023.
Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra sebelumnya menjelaskan bahwa terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi bisnis batu bara pada tahun ini. Salah satunya adalah fluktuasi harga batu bara.
"Fluktuasi tersebut dipengaruhi keseimbangan permintaan-penawaran dan perekonomian negara-negara pengguna batu bara terbesar seperti Tiongkok dan India," ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Pada 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, dengan penjualan 43,1 juta ton, dan angkutan 33,7 juta ton.
Untuk memenuhi target tersebut, PTBA bekerja sama dengan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), anak perusahaan PT Titan Infra Energy Group yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batu bara.