Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat Hermanto Tanoko terus menggurita di pasar modal. Melalui Tancorp Grup, orang terkaya kedua di Indonesia itu bersiap mendaftarkan paling tidak tiga perusahaannya untuk melantai di Bursa (IPO).
Pada pertengahan tahun ini, Hermanto berniat menambah dua perusahaan untuk IPO. Paling lambat terdaftar akhir 2024 karena sudah masuk dalam pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI).
Informasi tambahan perusahaan yang akan IPO disampaikan setelah Tancorp menjalin kemitraan strategis dengan distributor resmi Lock&Lock, yaitu PT Feelbuy Indonesia.
Ulasan tentang aksi Hermanto Tanoko di pasar modal menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Jumat (20/9/2024):
Puncak Penantian Penurunan Suku Bunga dan Pekerjaan Rumah BEI
Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang menurunkan suku bunga acuan menjadi puncak dari penantian pelaku pasar modal di Indonesia. Hal tersebut perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas yang masih menjadi pekerjaan rumah/PR.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat aksi The Fed yang memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 poin dari posisi 5,25%—5,5% menjadi 4,75%—5% berdampak ke pergerakan pasar di Tanah Air.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan bahwa pelaku pasar memang menunggu hari ini. Dampak penurunan suku bunga telah tecermin dari gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sebulan terakhir.
Hanya saja, masih terdapat pekerjaan rumah bagi BEI di tengah tren positif IHSG. Salah satunya adalah rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang belum naik tinggi.
Cengkeraman Hermanto Tanoko di Pasar Modal, Terus Tambah Perusahaan IPO
Setelah mengumumkan akan mendaftarkan dua perusahaan IPO tahun ini, Hermanto Tanoko berencana menambah satu lagi. Lewat Instagramnya, Hermanto mengatakan bahwa Tancorp telah menjadi rekan strategis bagi Feelbuy.
Dalam kemitraan itu, Feelbuy menghadirkan produk dari Korea Selatan, Lock&Lock untuk membuka toko pertama kali di Surabaya atau yang ke-436 dari total yang ada. Join venture Tancorp dengan Feelbuy telah berjalan lancar.
“Dalam waktu sebelum 2030, kami akan meng-IPO-kan Feelbuy,” katanya beberapa waktu lalu dikutip Kamis (19/9/2024).
Insentif Bebas Pajak Dorong Pengembang Kebut Penjualan Hunian
Pemerintah resmi memperpanjang pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% atas penyerahan rumah tapak dan satuan rumah susun hingga akhir tahun ini.
Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 61/2024 tentang Insentif Tambahan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2024 yang diteken pada 11 September 2024.
Senior Vice President Marketing 99 Group Indonesia Bharat Buxani mengatakan insentif PPN DTP sebesar 100% yang kembali diberikan pemerintah mulai awal September hingga akhir Desember tahun ini membuat pengembang lebih percaya diri untuk meluncurkan produk baru mereka.
Dua Katalis Positif Emiten Properti Terbentuk
Katalis positif untuk emiten properti akhirnya terbentuk. Keinginan pelaku industri berupa perpanjangan insentif fiskal dan penurunan suku bunga benar-benar terjadi.
Kebijakan pemerintah soal insentif disambut para pelaku industri. Beberapa di antaranya adalah PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Intiland Development Tbk. (DILD).
Kementerian Keuangan memperpanjang masa berlaku insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% untuk rumah tapak dan rumah susun. Regulasi termuat dalam PMK 61/2024 yang ditetapkan pada 11 September 2024.
Awalnya, PPN DTP berlaku pada November 2023 hingga Desember 2024. Syaratnya harga rumah maksimum Rp5 miliar. Skemanya adalah pemerintah menanggung 100% PPN pembelian rumah selama November 2023–Juni 2024. Sementara Juli– Desember 2024 ditanggung 50%.
Namun, pemerintah memperpanjang masa berlaku insentif PPN DTP sebesar 100% hingga akhir 2024. Fasilitas tersebut diberikan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui stimulasi daya beli pada sektor perumahan.
RI Butuh 1.000 Unit Pesawat Dalam 20 Tahun ke Depan
Indonesia diperkirakan membutuhkan sedikitnya 1.000 unit pesawat baru dalam 20 tahun mendatang. Proyeksi ini menjadikan RI sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan tertinggi di dunia untuk sektor penerbangan.
Proyeksi ini diungkapkan Airbus President Asia Pacific Anand Stanley di sela Bali International Airshow (BIAS), Kamis (19/9/2024). Perkiraan ini didasari dari angka pertumbuhan lalu lintas penumpang yang kuat sekitar 7,4% per tahun, lebih dari dua kali lipat rata-rata pertumbuhan global di kisaran 3,6%.
Perkiraan tersebut turut didukung oleh letak geografis Indonesia dengan 280 juta penduduk dan tersebar di 17.000 pulau. Belum lagi, penerbangan udara mampu memangkas waktu perjalanan dibandingkan transportasi darat dan laut.
Perjalanan udara dari Banda Aceh di ujung barat Sumatra ke Merauke di Papua Barat, misalnya memakan waktu paling cepat 13 jam 35 menit dengan dua kali transit. Durasi ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan darat dan laut yang memakan waktu sekitar 11 hari.