Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Perbaikan Penjualan Otomotif Astra (ASII) saat BI Rate Turun

Penurunan suku bunga acuan bisa menjadi momentum PT Astra International Tbk. (ASII) memperbaiki kinerja penjualan otomotif.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya 25 basis poin ke level 6%. Seiring dengan penurunan suku bunga acuan, PT Astra International Tbk. (ASII) diproyeksikan mencatatkan kinerja penjualan otomotif yang meningkat.

Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode 17—18 September 2024, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 6%. Hal itu menjadi penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022.

Adapun, seiring dengan tren bunga tinggi, penjualan otomotif Astra mengalami penurunan. Pada Agustus 2024 baik secara tahunan (year on year/yoy) dan secara bulanan (month of month/MoM), penjualan Astra masih lesu. Total penjualan mobil Astra pada Agustus 2024 mencapai 42.195 unit, turun 16,96% yoy dan turun 3,61% MoM.

Pangsa pasar penjualan mobil Astra pun berkurang pada Agustus 2024 menjadi 55%, dibandingkan bulan sebelumnya 59%.

Dari sisi kinerja keuangannya, pada semester I/2024, ASII telah membukukan penurunan laba bersih dan pendapatan. Tercatat, laba bersih ASII turun 9,12% yoy menjadi Rp15,85 triliun pada semester I/2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,44 triliun.

Pendapatan ASII juga turun 1,49% menjadi Rp159,96 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp162,39 triliun.

Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan mengatakan memang terjadi tren penurunan penjualan pada semester I/2024. "Penjualan mobil Astra secara wholesale menurun. Ada pelemahan daya beli," kata Tira dalam acara Media Day Astra 2024 pada Rabu (18/9/2024).

Menurutnya, secara nasional pun angka penjualan mobil mengalami tren penurunan. "Perkirakan pasar penjualan mobil tahun ini tidak sampai 1 juta, tapi 900 ribu atau 950 ribu," tutur Tira.

Meski begitu, seiring dengan penurunan suku bunga acuan, Tira memproyeksikan ada perbaikan kinerja penjualan otomotif. "Angka bulanan sudah mulai naik, mudah-mudahan membawa angin segar, karena faktor-faktor lain seperti Pemilu sudah lewat. Kami berharap peningkatan berlanjut," ungkap Tira.

Di sisi lain, dalam upayanya meraup pasar, Astra juga menggenjot penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) serta hybrid.

"Kami tawarkan tidak hanya ICE [internal combustion engine], tapi juga EV dan Hybrid. Toyota Zenix masih favorit," kata Tira.

Sebelumnya, Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto juga mengatakan di pasar otomotif, ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan, termasuk suku bunga.

"Suku bunga biasanya secara langsung berpengaruh terhadap keputusan untuk membeli dari konsumen. Hal ini bisa berdampak terhadap permintaan," ujarnya, Jumat (13/9/2024).

Dari sisi pendanaan bisnis jasa keuangan yang berasal dari kombinasi antara pinjaman bank dan obligasi, pergerakan suku bunga juga berpengaruh terhadap biaya pendanaan perusahaan.

"Namun, secara umum dampak suku bunga terhadap operasional perusahaan tidak langsung terasa, lagging impact," tutur Boy.

Sementara, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penurunan suku bunga acuan memang memberikan katalis positif bagi ASII.

"Penurunan suku bunga acuan memberikan benefit reducing borrowing cost dan meningkatkan permintaan kredit serta mendorong penjualan produk otomotif," ujar Nafan kepada Bisnis pada Rabu (18/9/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper