Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meraih dana segar Rp22 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (17/9/2024). Nilai yang yang dimenangkan itu setara dengan 34,53% dari total penawaran masuk yang mencapai Rp63,70 triliun.
Dalam pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, ada tujuhseri SUN yang dilelang pada hari ini.
Jumlah itu termasuk 2 seri baru dan 5 seri reopening. Lebih terperinci, delapan seri SUN yang dilelang ialah seri SPN03241218 (new issuance), SPN12250918 (new issuance), FR0104 (reopening), FR0103 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Emisi baru SUN seri FR0103 mendapat penawaran terbesar dari investor dengan akumulasi senilai Rp26,19 triliun. Adapun, kisaran yield tertinggi dan terendah untuk SUN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2030 pada level 6,42% dan 6,40%.
Selain FR0103, SUN seri FR0104 juga menjadi incaran investor dengan nilai penawaran masuk sebesar Rp16,02 triliun. Adapun, total penawaran yang masuk sebesar Rp63,70 triliun.
Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp22 triliun pada lelang SUN hari ini. Hal tersebut mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.
Baca Juga
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan menuturkan permintaan investor secara keseluruhan masih dominan pada SUN tenor 6 dan 11 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 66,27% dari total incoming bids dan 67,27% dari total awarded bids.
"Jumlah incoming bids dari investor asing pada lelang SUN hari ini mencapai Rp9,76 triliun. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada SUN tenor 11 tahun sebesar Rp5,65 triliun atau 57,88% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp1,81 triliun atau 8,23% dari total awarded bids," kata Deni, Selasa (17/9/2024).
Dia juga menjelaskan seiring dengan tingginya minat investor dan kondisi pasar SBN yang terus membaik, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 1 sampai dengan 11 bps apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya.
Deni juga mencermati menjelang FOMC Meeting pekan ini market terlihat risk-on dengan probabilitas pemangkasan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate 50bps sebesar 60%. Sesuai ekspektasi pasar, ekonomi AS mulai melemah dengan turunnya tingkat inflasi CPI AS bulan Agustus menjadi 2,5% yoy atau terendah sejak Februari 2021 dari 2,9% bulan sebelumnya dan inflasi PPI AS bulan Agustus 1,7% yoy yang terendah dalam 6 bulan terakhir dari 2,1% bulan sebelumnya.
Minat investor pada lelang SUN hari ini kembali meningkat dengan total incoming bids mencapai Rp63,7 triliun naik dari Rp45,49 triliun pada lelang SUN sebelumnya.
"Katalis positif juga didorong solidnya perekonomian domestik, seperti meningkatnya pertumbuhan penjualan ritel di Indonesia menjadi 4,5% yoy pada bulan Juli 2024 dari 2,7% yoy pada bulan sebelumnya," ucapnya.