Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) berencana menjual seluruh portofolio saham yang dimiliki. Aksi korporasi tersebut menjadi pesan tersirat bahwa emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir ingin memuluskan saluran pendanaan bisnis terbarukan.
AAI merupakan anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal. Semuanya adalah PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai.
Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
Ulasan tentang aksi korporasi Adaro terkait dengan bisnis energi baru terbarukan (EBT) menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Jumat (13/9/2024):
Rekomendasi Saham Komoditas Efek Sinyal Positif The Fed
Saham-saham komoditas diperkirakan akan terpengaruh oleh penurunan suku bunga The Fed. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan secara umum pemangkasan suku bunga akan berdampak baik ke harga komoditas.
“Jadi memang penurunan dolar AS berdampak positif. Kemudian dengan adanya pemangkasan suku bunga, tentu akan memacu pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak ke permintaan barang komoditas,” kata Martha, Kamis (12/9/2024).
Dia melanjutkan barang komoditas seperti logam mineral, kemudian nikel, timah, copper, lalu komoditas energi seperti batu bara, tidak bisa terlepas dari China.
Dari data ekonomi yang ada di kuartal II/2024, lanjutnya, perlambatan ekonomi China masih berlangsung. Selain itu, data industrial China terakhir juga dinilai masih lemah. Di sisi lain, lanjutnya, ekonomi China juga sedikit banyak masih ditopang oleh pemerintahnya, lantaran pertumbuhan ekonomi yang terbatas.
Jalan Tersirat Adaro (ADRO) ke Bisnis Terbarukan
Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir sebelumnya dalam wawancara bersama Tim Bisnis Indonesia menyampaikan bahwa ADRO menargetkan sebanyak 50% dari total pendapatan ADRO akan dihasilkan oleh bisnis nonbatu bara termal pada 2030.
Hal ini sejalan dengan komitmen ADRO dalam pernyataan net zero emission Adaro yang telah dipublikasikan.
Saat ini ADRO memiliki beberapa proyek diversifikasi ke energi baru terbarukan (EBT). Proyek tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 1,4 GigaWatt di Kalimantan Utara dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kalimantan Tengah. Selain melakukan transformasi melalui bisnis EBT, ADRO juga bertransformasi melalui Adaro Minerals.
Pemerintah Tingkatkan Kualitas BBM Bersubsidi, Harga Bakal Naik?
Pemerintah memastikan tidak bakal meningkatkan harga bahan bakar minyak bersubsidi di tengah rencana meningkatkan kualitas bahan bakar untuk untuk menekan emisi yang dihasilkan dari kendaraan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menegaskan bahwa pemerintah dalam rencana untuk menghilangkan BBM tinggi sulfur dengan meningkatkan kualitas bahan bakar yang dihasilkan.
“Pemerintah memastikan tidak ada rencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebaliknya pemerintah akan memperbaiki kualitas BBM di dalam negeri. Ini juga untuk menjaga kelas menengah,” katanya di Kemenko Marves, Kamis (12/9/2024) malam.
Strategi ini disebut akan berdampak pada meningkatnya alokasi subsidi dan kompensasi untuk kebutuhan energi yakni BBM. Agar tidak semakin membebani anggaran negara, pemerintah akan menerbitkan kebijakan subsidi BBM tepat sasaran.
Menunggu Serangan Bus Listrik Pindad di Jalur Transjakarta
Pindad mengekor Inka masuk ke sektor bus listrik dengan menggaet PT TransJakarta. Bagi BUMD milik Pemprov DKI, masuknya BUMN diharapkan turut menolong pencapaian elektrifikasi armadanya yang sejauh ini masih jauh dari target.
Rencana Pindad menggarap bus listrik ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (NK) dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tentang Rencana Kerja Sama Pengembangan Bus Listrik dan Pendukung Operasional, Selasa (10/9/2024), di Halte Tosari, Jakarta.
Kerja sama tersebut mencakup uji coba bus listrik, pengembangan ekosistem, eksplorasi potensi kerja sama pemenuhan perangkat pendukung operasional dan kebutuhan kantor Transjakarta.
Naskah NK ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose dan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza. “Penandatanganan kesepahaman ini merupakan langkah strategis memperkuat hubungan dan kolaborasi kedua belah pihak,” ujar Abraham Mose.
Kala Pengembang Tagih Janji Penambahan Kuota FLPP Rumah Subsidi
Kalangan pengembang rumah subsidi masih menunggu realisasi janji pemerintah menambah kuota rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Rencananya, pemerintah akan menambah kuota FLPP per 1 September sebanyak 34.000 unit sehingga total pembiayaan rumah subsidi di sepanjang tahun ini mencapai 200.000 unit. Namun hingga kini, belum terealisasi penambahan kuota FLPP.
Sebelumnya anggaran untuk merumahkan rakyat khususnya MBR dengan skema FLPP tahun ini hanya sebesar Rp13,72 triliun untuk membiayai 166.000 unit rumah. Di tahun lalu, anggaran FLPP mencapai Rp26,3 triliun untuk memasok sebanyak 229.000 unit rumah subsidi.
Diproyeksikan alokasi kuota rumah subsidi tahun ini akan habis pada akhir Agustus. Namun, hingga minggu kedua September ini tambahan kuota yang dinanti-nantikan oleh pengembang rumah subsidi belum dapat direalisasikan.