Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Diramal Turun, Astra (ASII) Bicara Kinerja Bisnis Otomotif

PT Astra International Tbk. (ASII) pun buka suara atas proyeksi penurunan suku bunga acuan The Fed yang akan diikuti Bank Indonesia.
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed diproyeksikan akan memangkas suku bunganya pada bulan ini dan diikuti oleh Bank Indonesia (BI). PT Astra International Tbk. (ASII) pun buka suara atas proyeksi penurunan suku bunga acuan itu.

Berdasarkan perkiraan sebagian besar analis, pejabat The Fed cenderung akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan pekan depan.

Perkiraan tersebut mengacu berbagai data, seperti laporan bulanan mengenai indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) atau inflasi AS yang akan menunjukkan kenaikan.

Adapun, data Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukan kemungkinan indeks harga konsumen dan inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,2% pada Agustus menyusul kenaikan serupa pada bulan Juli. Angka tersebut mewakili kenaikan sebesar 3,2% secara tahunan untuk inflasi inti—sepertiga dari angka yang dicapai dua tahun lalu.

Sementara, BI akan mengikuti arah penurunan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini. BI masih menahan laju suku bunga acuannya di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir, per Agustus 2024.

Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan di pasar otomotif, ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan, termasuk suku bunga.

"Suku bunga biasanya secara langsung berpengaruh terhadap keputusan untuk membeli dari konsumen. Hal ini bisa berdampak terhadap permintaan," ujarnya, Jumat (13/9/2024).

Dari sisi pendanaan bisnis jasa keuangan yang berasal dari kombinasi antara pinjaman bank dan obligasi, pergerakan suku bunga juga berpengaruh terhadap biaya pendanaan perusahaan.

"Namun, secara umum dampak suku bunga terhadap operasional perusahaan tidak langsung terasa, lagging impact," tutur Boy.

Adapun, ASII masih mencatatkan penurunan penjualan mobilnya pada Agustus 2024 baik secara tahunan dan bulanan. Total penjualan mobil Astra pada Agustus 2024 mencapai 42.195 unit, turun 16,96% secara tahunan (year on year/yoy) dan turun 3,61% secara bulanan (month of month/MoM).

Proyeksi Saham ASII

Seiring dengan proyeksi penurunan suku bunga acuan, harga saham ASII sendiri mencatatkan penguatan. Pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2024), harga saham ASII naik 1% ke level Rp5.075 per lembar.

Harga saham ASII naik 0,5% dalam sepekan serta naik 2,11% dalam sebulan. Meskipun, harga saham ASII masih di zona merah, turun 10,18% ytd.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper