Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) dihadapkan pada tantangan lesunya permintaan sektor otomotif. Bagaimana nasib sahamnya ke depan?
Berdasarkan data RTI Business, harga saham ASII melemah 0,5% pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (9/9/2024). Harga saham ASII melemah 3,37% dalam sepekan.
Namun, harga saham ASII menguat 5,57% dalam sebulan terakhir. Sementara itu, harga saham ASII masih di zona merah dengan penurunan 11,06% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD).
Tim Riset Samuel Sekuritas menyebutkan bahwa ASII mengalami kinerja pendapatan yang lemah sejalan dengan lesunya sektor otomotif Indonesia.
"Kami memproyeksikan penjualan otomotif akan tetap relatif lambat selama sisa tahun ini, didorong oleh dua faktor utama, inflasi yang terus-menerus, dan potensi pergeseran strategi pemotongan suku bunga," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas pada beberapa waktu lalu.
Selain itu, kebijakan asuransi Third Party Liability (TPL) wajib dapat semakin melemahkan permintaan domestik untuk produk otomotif.
"Pada titik ini, kami mempertahankan peringkat netral kami pada sektor otomotif dan memilih ASII sebagai pilihan utama kami," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas.
Tim Riset Samuel Sekuritas menilai aliran pendapatan ASII yang beragam dapat membantu meredam sebagian dampak permintaan otomotif yang lemah di masa mendatang. Lebih jauh lagi, pangsa pasarnya yang dominan di pasar otomotif Indonesia kemungkinan akan mendukung profitabilitasnya.
Samuel Sekuritas merekomendasikan hold untuk ASII dengan target harga Rp5.500 per saham.
Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penurunan suku bunga acuan memang akan mendorong permintaan di industri otomotif, termasuk ASII.
"Permintaan kredit otomotif akan meningkat seiring dengan peningkatan suku bunga," kata Nafan kepada Bisnis akhir Agustus 2024.
Meski begitu, Nafan mencatat ASII akan mendapatkan sederet tantangan ke depan.
"Ada sentimen penekan, yakni produk kendaraan dari China yang relatif affordable ke pelaku masyarakat. Ini akan meningkatkan persaingan di industri otomotif," ujar Nafan.
Dia merekomendasikan hold untuk ASII dengan target harga Rp5.425 per saham.
--------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.