Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Positif The Fed, Ini Dampak ke Emiten Komoditas ADRO hingga ITMG

Analis melihat penurunan suku bunga bank sentral dapat memberikan katalis positif bagi saham-saham sektor komoditas.
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat dan Bank Indonesia diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunganya di akhir tahun ini. Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan memberikan dampak ke emiten-emiten di sektor komoditas seperti ADRO, ITMG, dan emiten lainnya.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan penurunan tingkat suku bunga akan membuat harga komoditas mengalami kenaikan, karena meningkatnya permintaan.

"Namun, kita juga harus memperhatikan, situasi dan kondisi global apakah mendukung atau tidak. Karena berbicara harga komoditas, semua akan kembali kepada supply and demand yang ada di pasar dan regulasi masing-masing negara," ujar Nico, Rabu (11/9/2024).

Dia menjelaskan katalis bagi setiap komoditas saat ini berbeda-beda. Dia menyarankan investor untuk memperhatikan jenis komoditas, lalu dapat mengubungkannya dengan sentimen yang ada.

Dia mencontohkan pada komoditas minyak, saat ini harga minyak dunia mengalami penurunan. Hal ini karena sedari bulan Juni-Juli, OPEC+ sudah menyampaikan bahwa mereka tidak akan mengurangi produksinya. Di sisi lain, permintaan global terus mengalami penurunan.

"Karena situasi dan kondisi oversupply, maka harga minyak mengalami penurunan. Namun dengan penurunan tingkat suku bunga, diharapkan permintaan akan mengalami kenaikan karena konsumsi juga akan mengalami meningkat," tutur Nico.

Sementara itu, untuk komoditas lain seperti batu bara, Nico menjelaskan terdapat beberapa sentimen yang mempengaruhi komoditas ini. Sentimen pertama adalah harga gas yang mengalami penurunan.

Lalu, produksi batu bara China yang mencapai 1 miliar ton hingga 2027 atau tiga tahun mendatang, produksi batu bara India yang meningkat, hingga permintaan yang masih melemah. Menurutnya, hal ini membuat oversupply batu bara.

Adapun saham-saham pilihan dari Pilarmas Investindo Sekuritas di sektor komoditas ini adalah ADRO, meskipun saat ini harganya telah cukup tinggi.

Saham kedua yang menjadi top picks adalah PTBA, yang telah menyentuh valuasi Pilarmas Sekuritas, dan saham ketiga adalah ITMG yang baru membagikan dividen interim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper