Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Lepas Saham di Anak Usaha, Cek Calon Pembelinya

Adaro Energy (ADRO) menyampaikan akan menjual saham PT Adaro Andalan Indonesia ke beberapa pembeli.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris  Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara afiliasi taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) bakal menjual seluruh saham perseroan di anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Adaro menyampaikan akan menawarkan sahamnya ke beberapa pembeli.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO menyampaikan perseroan akan menawarkan saham yang ditawarkan ke seluruh pemegang saham ADRO pada tanggal tertentu, yang akan diumumkan pada prospektus penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS). 

"Pembeli adalah para pemegang saham perseroan yang terdaftar pada tanggal pencatatan dan memilih untuk membeli saham AAI dari perseroan," kata Manajemen ADRO, Kamis (12/9/2024). 

Sebagai informasi, hingga akhir Agustus 2024, pemegang saham ADRO a.l. PT Adaro Strategic Investments (45,663%), Boy Thohir (6,426%), Edwin Soeryadjaya (3,419%), TP Rachmat (2,643%), dan Arini Saraswaty Subianto (0,26%). 

Manajemen ADRO juga menjelaskan jumlah saham yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya seluruh saham ADRO pada AAI. ADRO akan menetapkan rasio yang berlaku untuk pemesanan saham AAI sesuai dengan kepemilikan saham para pemegang saham perseroan pada tanggal pencatatan. 

Harga penawaran untuk saham AAI ini menggunakan harga rata-rata tertimbang yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di Bursa. 

"Penyelesaian transaksi akan dilakukan melalui crossing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga penjual akan dipungut pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksinya," tuturnya. 

Adapun, nantinya sisa saham AAI yang ditawarkan tapi tidak terjual akan tetap dimiliki ADRO. 

Di sisi lain, secara kinerja per 30 Juni 2024, AAI tercatat memiliki total aset sebesar US$5,43 miliar. Jumlah aset ini turun dari US$7,06 miliar dari 31 Desember 2024. 

AAI membukukan pendapatan usaha sebesar US$2,65 miliar per 30 Juni 2024, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,25 miliar. 

Akan tetapi, laba periode tahun berjalan AAI tercatat meningkat menjadi US$922,7 juta, dari sebelumnya sebesar US$804,7 juta secara tahunan atau year on year.

Sebagai informasi, AAI merupakan anak usaha Adaro yang memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah. 

AAI juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.

AAI juga memiliki bisnis jasa logistik dan bisnis-bisnis pendukung melalui perusahaan anaknya yang bergerak di bisnis pertanahan, air, investasi, dan ketenagalistrikan.

"Rencana transaksi perseroan diharapkan akan membantu AAI dan pilar bisnis nonbatu bara termal untuk meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja,” ujarnya.  

Pemisahan ini juga dinilai akan membantu bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih banyak, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, memberikan akses yang lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas, serta memberikan opsi investasi yang lebih banyak pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya. 

Adapun, nilai rencana transaksi penjualan saham AAI akan mempertimbangkan hasil penilaian saham dari penilai independen, yaitu sebesar US$2,45 miliar. Estimasi tersebut setara dengan 31,8% dari total ekuitas ADRO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper