Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tetap Berkilau saat Investor Wait and See Data Inflasi AS

Harga emas menguat saat investor menanti data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat dan pembacaan Indeks Harga Produsen keesokan harinya.
Emas batangan dijual di toko Gold Investments Ltd. di London, Inggris. Bloomberg/Chris Ratcliffe
Emas batangan dijual di toko Gold Investments Ltd. di London, Inggris. Bloomberg/Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau naik dan bertahan di atas level US$2.500 per troy ounce di tengah sikap pelaku pasar yang menunggu rilis data inflasi AS untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai seberapa besar penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada minggu depan.

Mengutip Reuters pada Rabu (11/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,07% menjadi US$2.517,77 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga terpantau naik 0,4% pada US$2.543,10 per troy ounce.

“Harga emas diperdagangkan dalam kisaran yang sangat ketat, menunggu katalis berikutnya, yang kemungkinan besar adalah debat presiden AS malam ini, yang segera diikuti oleh data inflasi besok,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Investor akan mengamati dengan cermat data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat dan pembacaan Indeks Harga Produsen keesokan harinya

Indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) untuk bulan Agustus diperkirakan meningkat sebesar 0,2% bulan ke bulan, tidak berubah dari bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.

"Emas spot tetap terdukung di atas level psikologis US$2.500, dan setiap kenaikan pasca-IHK di bawah angka bulat yang besar tersebut akan membuat para pembeli membeli penurunan tersebut sekali lagi, seperti yang telah mereka lakukan secara konsisten sejak pertengahan Agustus," kata Han Tan, Chief Market Analyst di Exinity Group.

Adapun sepanjang tahun ini, emas telah naik 21%, mencapai level tertinggi sepanjang masa pada level US$2,531.60 pada 20 Agustus lalu.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan tanpa imbal hasil.

Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 67% untuk penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed pada 17-18 September, dan peluang sebesar 33% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Pada perkembangan lain, harga perak di pasar spot turun 0,3% menjadi US$28,26 per ounce. Sementara itu, harga platinum naik 0,2% menjadi US$939,71 dan paladium naik 2,1% menjadi $966,55.

Dewan Investasi Platinum Dunia mengatakan defisit platinum global pada tahun 2024 akan dua kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya karena masuknya dana yang diperdagangkan di bursa dan pembelian batangan besar di Tiongkok.

“Kami tetap yakin bahwa harga platinum mempunyai potensi kenaikan yang cukup besar,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper