Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale (INCO) Beberkan 3 Resep Kunci Kembangkan Industri Mineral Kritis RI

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) bongkar 3 kunci untuk mengembangkan industri mineral kritis di Indonesia.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk.(INCO) di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk.(INCO) di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengungkap beberapa kunci yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan industri mineral kritis Indonesia.

Direktur sekaligus Chief Sustainibility and Corporate Affairs Officer INCO Bernardus Irmanto menilai Indonesia perlu mengembangkan mineral kritis untuk bisa menopang pertumbuhan ekonomi.

“Satu hal yang ingin saya tekankan adalah memiliki sumber daya mineral kritis yang melimpah merupakan berkah bagi Indonesia. Namun, bagaimana kita dapat mengembangkan mineral kritis itu jauh lebih penting,” katanya, saat panel session, Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, di JCC, pada Kamis (5/9/2024).

Dia menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan industri mineral kritis Indonesia. Pertama, diperlukan adanya perluasan kerja sama lintas sektor, terutama di sektor teknologi.

Adapun dia memberikan contoh, seperti nikel yang merupakan mineral kritis di Indonesia. Menurutnya, untuk proses produksi nikel dibutuhkan pihak lain yang memang memiliki teknologi yang lebih canggih.

“Kita bisa menambang, kita paham cara menambang secara berkelanjutan, tapi dalam hal teknologi, kita butuh mitra teknologi,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa kerja sama tersebut tentunya dibutuhkan guna menjaga dan mempertahankan permintaan secara global.

Kemudian, dia memberikan contoh kerja sama PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan dengan Ford Motor Co. yang membangun smelter nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Kedua, dia menjelaskan hal yang perlu diperhatikan lainnya, yakni perlunya memerhatikan dampak sosial lingkungan terhadap masyarakat sekitar.

Menurut Bernardus, diperlukan persetujuan pemerintah dan masyarakat sekitar, dalam mengoperasikan penambangan mineral kritis.

“Tidak mungkin bagi kita untuk mengembangkan proyek tanpa izin dari masyarakat, dan kita juga perlu mendapatkan izin dari pemerintah,” ujarnya.

Ketiga, dia menegaskan pentingnya akses pendanaan yang lebih luas, karena menurutnya mengembangkan mineral kritis merupakan proyek dengan intensitas modal yang tinggi.

"Jadi kita perlu memiliki akses ke pendanaan. Jadi kita perlu berbicara dengan bank,” tambahnya, saat panel session.

Sementara itu, Co-Chief Operating Officer and Director, Social Performance International Council on Mining and Metals (ICMM) Danielle Martin mengatakan, pemerintah juga memiliki peran dalam mengembangkan potensi mineral kritis yang berkelanjutan.

"Kepercayaan juga penting, kepercayaan yang dimiliki masyarakat terhadap sektor pertambangan selama ini untuk dapat menambang secara bertanggung jawab," ujarnya.

Untuk diketahui, International Sustainability Forum (ISF) 2024 digelar oleh pemerintah Indonesia sebagai wadah pertemuan, bagi para pejabat dunia di berbagai sektor dan negara untuk bertukar pikiran dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi perubahan iklim. ISF digelar selama 2 hari, pada 5-6 September 2024.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper