Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri RI mencatat kerja sama ekonomi Indonesia dan Afrika kian berkembang. Sejumlah emiten pun telah gencar ekspor ke pasar Afrika, seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan produknya mie instan Indomie.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika terus meningkat dari waktu ke waktu. Sejauh ini, terdapat beberapa kerja sama bisnis Indonesia-Afrika yang sudah berjalan, di antaranya ekspor vaksin ke 41 negara Afrika sejak 2001.
”Kemudian pembangunan pabrik mi instan di Nigeria dan mi instan kita sangat populer di Afrika, pengolahan minyak atsiri cengkeh di Zanzibar yang kemudian akan ditambah unit distilasinya di Afrika, dan juga ekspor alat pertanian dan pupuk Indonesia ke Afrika,” katanya dalam konferensi pers di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP), Senin (2/9/2024).
Dalam rangka penguatan kerja sama Indonesia dengan Afrika, digelar IAF 2024. Adapun, penyelenggaraan IAF tahun ini merupakan forum ke-2 setelah sebelumnya dilakukan untuk pertama kali pada 2018. Kala itu, kerja sama yang terbentuk menghasilkan kesepakatan senilai US$568 juta.
Seiring dengan penguatan kerja sama itu, terdapat deretan emiten yang gencar ekspor produknya ke Afrika. ICBP misalnya telah melakukan ekspor dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.
Produknya yakni mi instan Indomie telah merambah lebih dari 50 negara. Khususnya di Afrika, seperti Nigeria, Indomie juga telah memiliki tempat istimewa.
Baca Juga
Pasar Timur Tengah dan Afrika juga memiliki nilai penjualan tinggi di ICBP. Tercatat, penjualan ICBP di Timur Tengah dan Afrika mencapai Rp7,99 triliun pada semester I/2034, naik 6,62% secara tahunan (year on year/yoy).
Selain ICBP, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) juga mencatatkan geliat ekspor, termasuk ke Afrika. Berdasarkan laporan keuangan, penjualan ke luar negeri dari KAEF mencapai Rp72,17 miliar, naik 24,73% yoy.
Hasil produksi KAEF dipasarkan ke Asia, Eropa, Australia, Amerika termasuk ke Afrika.
Pada 2022, KAEF pun menggencarkan ekspor multivitamin dan antiseptik ke Nigeria. KAEF bekerjasama dengan perusahaan farmasi asal Nigeria dan membentuk pasar reguler di Nigeria.
Emiten farmasi lainnya PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) gencar melakukan penetrasi produk ke luar negeri melalui ekspansi ke regional Asean, Timur Tengah, hingga Afrika.
PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) juga menggenjot ekspor minyak sawit ke berbagai negara, termasuk Afrika.
Selain itu, emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) membidik pasar ekspor potensial di tengah meningkatnya tensi geopolitik global, yakni Asia dan Afrika.
"Asia dan Afrika menjadi bagian yang kami sasar saat ini,” kata Direktur Astra Otoparts, Tjahyadi Martogi Siahaan dalam Pubex Live 2024, yang digelar secara daring pada pekan lalu (30/8/2024).
Saat ini, secara keseluruhan, AUTO melayani pengiriman komponen otomotif ke 50 negara di dunia. Hingga semester I/2024, kinerja ekspor AUTO mencapai Rp819,01 miliar atau naik 54,30% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp530,8 miliar.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.