Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Data PDB Amerika Serikat, IHSG Berpeluang Uji Resistance 7.700

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan uji resistance berikutnya di level 7.700 dalam waktu dekat.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan uji resistance berikutnya di level 7.700 dalam waktu dekat. Di sisi lain, pelaku pasar mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada Kamis (29/8/2024) waktu setempat. 

Pada Rabu (28/8/2024), IHSG kembali bergerak hijau dan membentuk titik all time high (ATH) yang baru. IHSG menguat 0,89% ke level 7.658,88. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG berfluktuasi pada rentang 7.581,05 sampai dengan 7.672,29.

"Dilihat secara teknikal, IHSG menghadapi uji resistance di angka 7.660. Level ini harus mampu ditembus, sehingga terbuka peluang untuk melanjutkan penguatan menuju resistance selanjutnya di 7.700," tulis analis Bisnis Indonesia Research Center (BIRC) Mayang Anggita dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (29/8/2024). 

Menurutnya, indikator Stochastic bergerak di area overbought, maka pelaku pasar perlu waspada dan tetap disiplin dalam penerapan money management. Adapun, support terdekat IHSG berada pada Moving Average 10 di 7.530.

Mayang memaparkan sentimen domestik dan internasional yang membayangi pasar saham dalam waktu dekat. Dari dalam negeri, salah satu sentimen yang kuat ialah berlanjutnya insentif PPN DTP 100% untuk pembelian rumah hingga akhir Desember 2024. 

"Dari mancanegara, penguatan bursa saham masih ditopang oleh sentimen suku bunga The Fed pada September mendatang. Hal ini dipandang sebagai sentimen positif bahwa pasar diprediksi menguat," imbuhnya.

Ketika suku bunga ditekan, lanjut Mayang, pelaku pasar cenderung risk on atau mencari instrumen investasi dengan return yang lebih menarik. Hal ini berpotensi mendorong laju aliran modal pada emerging market. 

Pekan ini pelaku pasar masih menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS estimasi kedua pada kuartal II/2024 yang akan rilis Kamis (29/08/2024). Dikutip dari tradingeconomics, konsensus memprediksi ekonomi AS tumbuh 2,8% secara kuartalan, atau naik dibandingkan pada kuartal sebelumnya 1,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper