Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat dan Inflasi Stabil, Simak Saham Unggulan Mirae Asset Sekuritas

Sejumlah katalis positif mewarnai prospek kinerja saham emiten di sektor konsumer dan perbankan pada semester II/2024. Saham apa yang menarik dikoleksi?
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah dan inflasi yang terkendali dinilai menjadi sentimen positif bagi emiten-emiten di sektor konsumer dan perbankan. Di sektor itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjagokan saham ICBP, MYOR, ACES, dan BBRI untuk dicermati investor. 

Nilai tukar rupiah dan indeks komposit pasar saham kompak menguat sepanjang pekan ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat tren kenaikan selama Agustus 2024, dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dan untuk pertama kalinya menembus level 7.500. 

Sejalan dengan itu, nilai tukar Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan turun ke bawah level 15.500 untuk pertama kalinya sejak Januari tahun ini, pada Selasa (20/8/2024). 

Dalam risetnya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully A. Wisnubroto dan Andreas K. Saragih mengungkap bahwa aliran masuk modal asing juga menguat sejak Juli dengan total Rp14,4 triliun (US$1,9 miliar) per 20 Agustus 2024. Menurutnya, arus masuk yang kuat baik di pasar saham Indonesia maupun obligasi pemerintah juga mendukung tren apresiasi rupiah. 

Selain itu, pihaknya menyatakan bahwa perekonomian dalam negeri tetap kuat pada semester I/2024, disertai dengan stabilnya inflasi. Ditambah lagi, PDB Indonesia juga secara konsisten tumbuh di atas 5% selama tiga kuartal terakhir.  

Kondisi tersebut dinilai Mirae Asset Sekuritas menopang kinerja perusahaan-perusahaan selama semester I/2024 sesuai dengan ekspektasi. 

Rully dan Andreas mengatakan faktor-faktor tersebut berpeluang membuka pemulihan konsumsi yang didorong oleh peningkatan daya beli. Proyeksi tersebut perlu diantisipasi sebagai katalis pendorong pasar ekuitas pada semester II/2024. 

"Kami memperkirakan penurunan suku bunga di masa depan akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya. 

Mirae Asset Sekuritas juga mengantisipasi kinerja positif di sektor perbankan, sektor konsumen, farmasi, industri, dan telekomunikasi pada semester II/2024.

"Kami telah melakukan penyesuaian pada portofolio kami, menggantikan CPIN dengan ICBP, karena kami memperkirakan kontraksi harga DOC [day old chick] dan broiler akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini," ujarnya 

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan beberapa faktor akan memberikan dampak positif pada pada semester II/2024, seperti sektor-sektor perbankan (BMRI, BBRI, dan BBCA), konsumen non-siklikal (ICBP dan MYOR), konsumen siklikal (ACES dan MAPI), farmasi (SIDO), industri (ASII), dan telekomunikasi (TLKM).

---------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper