Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing tercatat memborong saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga mencapai Rp11,6 triliun selama satu bulan terakhir. Analis melihat salah satu katalis pendorong aksi beli bersih atau net foreign buy ini adalah peluang pemangkasan suku bunga The Fed.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan net foreign buy mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh optimisme dari pelaku pasar asing terkait pemangkasan suku bunga.
"Ini akan memberikan katalis positif bagi meningkatnya potensi soft landing ekonomi AS dan membuat belanja investor asing di Indonesia mengalami peningkatan," ucap Nafan, Kamis (22/8/2024).
Dia melanjutkan aksi beli investor asing ini juga salah satunya dipengaruhi oleh unwinding carry trade yang sudah mereda ketika Jepang menerapkan kebijakan pengetatan moneter.
Nafan menjelaskan saat ini terdapat beberapa katalis yang dinantikan investor asing. Katalis yang paling utama menurutnya adalah dinamika dari bank sentra AS, sehingga mempengaruhi investor untuk mencermati bank sentral lain yang melonggarkan kebijakan moneternya.
"Selain itu juga dinamika lainnya seperti geopolitik, pemilu AS, itu akan mewarnai dinamika market ke depannya," tutur Nafan.
Baca Juga
Sebagai informasi, investor asing mencatatkan net foreign buy sebesar Rp11,6 triliun di pasar modal Indonesia dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan data RTI Infokom, investor asing memburu saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Investor asing mencetak net foreign buy sebanyak Rp3,37 triliun dalam sebulan terakhir di saham BMRI.
Setelah BMRI, saham bank lain yang juga menjadi incaran investor asing adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Investor asing tercatat memborong saham bank Grup Djarum ini dengan nilai pembelian bersih sebesar Rp3,13 triliun.
Di posisi ketiga, investor asing memburu saham PT Astra International Tbk. (ASII). Investor asing membeli bersih saham ASII dengan nilai sebesar Rp841,5 miliar dalam sebulan.