Bisnis.com, JAKARTA -- Investor asing tercatat aktif melakukan pembelian di pasar modal Indonesia, dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp11 triliun dalam sebulan terakhir. Analis melihat peluang investor asing mengakumulasi saham-saham di Bursa Efek Indonesia masih terbuka lebar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan dengan situasi saat ini, pihaknya melihat peluang untuk akumulasi saham dari investor asing masih tetap terbuka. Hal ini juga menurutnya berpeluang menguatkan indeks harga saham gabungan (IHSG).
"Apalagi The Fed sudah bersiap untuk menurunkan tingkat suku bunga pada September mendatang," kata Nico, Kamis (22/8/2024).
Menurutnya, hal ini memberikan indikasi jika capital inflow berpotensi untuk kembali masuk.
Kendati demikian, lanjutnya, pelaku pasar harus tetap memperhatikan situasi dan kondisi politik dalam negeri yang tengah memanas.
"Hal ini yang mungkin akan membuat investor asing mungkin akan tertahan untuk masuk," ucap Nico.
Nico melanjutkan investor asing tengah memperhatikan beberapa sentimen. Sentimen tersebut adalah potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed bulan September, dan potensi penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia.
Sentimen lain yang menjadi perhatian investor asing adalah pelantikan presiden, pemilihan kabinet, tensi politik yang memanas, serta tensi geopolitik yang masih tinggi.
Nico juga melihat sektor-sektor seperti finance, transportasi dan logistik, industri, consumer non-cyclicals, dan energi dapat diperhatikan untuk trading jangka pendek maupun hingga akhir 2024.
Sebagai informasi, investor asing mencatatkan net foreign buy sebesar Rp11,6 triliun di pasar modal Indonesia dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan data RTI Infokom, investor asing memburu saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Investor asing mencetak net foreign buy sebanyak Rp3,37 triliun dalam sebulan terakhir di saham BMRI.
Setelah BMRI, saham bank lain yang juga menjadi incaran investor asing adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Investor asing tercatat memborong saham bank Grup Djarum ini dengan nilai pembelian bersih sebesar Rp3,13 triliun.
Di posisi ketiga, investor asing memburu saham PT Astra International Tbk. (ASII). Investor asing membeli bersih saham ASII dengan nilai sebesar Rp841,5 miliar dalam sebulan.