Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk. atau Bank Banten (BEKS) menyebut tengah menyiapkan serangkaian strategi untuk keluar dari papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). Tercatat, hingga saat ini BEKS masih belum lepas dari tato notasi X.
Untuk diketahui, BEKS memang menjadi saham bank yang masuk dalam papan pemantauan khusus sejak 30 November 2022.
Dalam notasi X, BEKS masuk ke dalam kriteria 1, yaitu harga rata-rata saham di pasar reguler dan/atau pasar reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00 dan dalam kondisi likuiditas rendah dengan rata-rata harian nilai kurang dari Rp5 juta dan volume kurang dari 10.000 selama 3 bulan terakhir.
“[Strategi untuk keluar notasi khusus] nomor satu tentunya kita perbaiki performance. Terus kemudian juga kita kerja sama dengan perusahaan sekuritas,” ujar Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami, Selasa (21/8/2024).
Lebih lanjut, meski nilai saham BEKS turun, akan tetapi Busthami menyebut hal ini tidak memberikan pengaruh kepada kegiatan bisnis dan operasional BEKS. Sayangnya, dia enggan menyampaikan secara rinci soal target BEKS bisa keluar dari notasi khusus itu.
“Insya Allah, kita kan ini [sedang] dalam rangka konteks KUB. Itu kan banyak hal yang harus kita perbaiki atau sesuaikan. Mudah-mudahan lah,” ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Busthami mengatakan saat ini pihaknya terus meyakinkan pasar tentang prospek bank milik pemerintah daerah tersebut. Langkah yang diambil mulai dari perubahan status Bank Banten (BEKS) dari anak usaha BUMD menjadi BUMD Perseroda. Dari sisi keuangan juga terus dilakukan perbaikan.
“Kemudian hubungan kita dengan yang lain, kita proses Kelompok Usaha Bank [KUB]. [Lalu] sekarang [ada] perpindahan Rekening Kas Umum Daerah [RKUD] ke Bank Banten, ya mudah-mudahan itu juga akan ada pengaruhnya,” ujarnya.
Berdasarkan RTI Business, harga saham BEKS masih berada di level Rp25 pada hari ini, Rabu (21/8/2024). Adapun, dengan patokan harga ini, maka secara tahunan saham BEKS turun 50%.
Jika ditilik sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham BEKS juga masih turun 50%. Bahkan, pergerakan lima tahun terakhir harga saham BEKS juga terkoreksi hingga 73,09%.
Per 31 Juli 2024, pemegang saham pengendali BEKS adalah Pemerintah Provinsi Banten yang memiliki 66,11% atau 34,28 miliar saham. Sedangkan kepemilikan publik atas saham BEKS sebesar 33,89% atau setara dengan 17,58 miliar saham.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.