Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Khawatir Permintaan China Lesu, Harga Minyak Dunia Dingin pada Awal Pekan

Harga minyak dunia menurun pada awal pekan seiring dengan awal kekhawatiran pasar terkait pelemahan permintaan China.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau menurun pada awal pekan seiring dengan awal kekhawatiran pasar terkait pelemahan permintaan dari importir minyak utama China. Investor juga masih fokus pada kemajuan perundingan gencatan senjata di Timur Tengah, yang dapat mengurangi risiko pasokan.

Mengutip Reuters pada Senin (19/8/2024), harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 13 sen atau 0,2%, menjadi US$79,55 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 13 sen, atau 0,2%, menjadi US$76,52 per barel.

Adapun, harga minyak turun hampir 2% pada Jumat pekan lalu karena investor mengurangi ekspektasi pertumbuhan permintaan dari China. Namun, secara mingguan harga komoditas ini tidak berubah banyak setelah serangkaian data AS minggu lalu menunjukkan inflasi moderat dan belanja ritel kuat.

Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, menjelaskan, kekahwatiran yang terus-menerus terkait lambatnya permintaan di China menyebabkan aksi jual. Dia menyebut, faktor lain yang mempengaruhi harga minyak adalah mulai berakhirnya puncak musim berkendara di Amerika Serikat.

“Namun, ketegangan di Timur Tengah dan eskalasi perang Rusia-Ukraina, yang menimbulkan risiko pasokan masih menjadi faktor yang menopang pasar,” katanya.

Pada Kamis pekan lalu, data dari China menunjukkan perekonomiannya kehilangan momentum pada periode Juli, dengan harga rumah baru turun pada laju tercepat dalam sembilan tahun, output industri melambat, dan pengangguran meningkat.

Hal ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pedagang mengenai penurunan permintaan dari China, di mana kilang-kilang minyak memangkas secara tajam tingkat pemrosesan minyak mentah pada bulan lalu karena lemahnya permintaan bahan bakar.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada hari Minggu dalam tur Timur Tengah lainnya untuk mendorong gencatan senjata di Gaza. Di sisi lain, Hamas meragukan misi tersebut dengan menuduh Israel merusak upayanya.

Negara-negara yang menjadi penengah – Qatar, Amerika Serikat dan Mesir – sejauh ini gagal mempersempit perbedaan untuk mencapai kesepakatan dalam beberapa bulan perundingan, dan kekerasan terus berlanjut di Gaza pada hari Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper