Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten industri media PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) naik hingga auto rejection atas (ARA) dalam dua hari terakhir. Setelahnya, MSIN mengumumkan berniat memecah nilai saham atau stock split.
Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (16/8/2024), MSIN terkoreksi 1,4% ke level Rp5.300 per saham. Meski begitu, saham MSIN sudah melesat 68,25% dalam sepekan terakhir sehingga kinerja saham MSIN melonjak 76,67% year-to-date.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan rencana stock split tersebut mungkin menjadi salah satu alasan atas melonjaknya harga saham MSIN.
"Mungkin [stock split] itu menjadi salah satu alasannya, tapi MSIN kena UMA [Unusual Market Activity] kemarin dan sebelumnya tahun lalu juga pernah kena UMA, jadi kemungkinan juga sahamnya digoreng itu aksi traders," katanya, saat ditanyai Bisnis, pada Kamis (15/8/2024).
Kemudian, Arjun juga memberikan rekomendasi saham PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) tersebut untuk dijual.
Seperti diketahui, PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) mengumumkan rencana aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.
Manajemen emiten milik Hary Tanoesoedibjo menyampaikan stock split itu dilakukan dengan mempertimbangkan faktor volume perdagangan dan volatilitas harga saham.
“Dengan melakukan stock split, harga saham perseroan akan lebih terjangkau dan dapat memberikan sinyal positif terhadap pelaku pasar modal untuk dapat turut berpartisipasi dalam mendukung saham perseroan,” ujar manajemen MSIN dalam keterbukaan informasi, Kamis (15/8/2024).
Adapun, tujuan stock split MSIN adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
Harga per saham MSIN dinilai akan menjadi lebih terjangkau dan memberikan kesempatan kepada investor untuk aktif memperdagangkan dan ikut memiliki saham perseroan.