Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Menguat Tipis usai Rilis Data Klaim Pengangguran AS

Harga minyak mentah terpantau menguat dan menuju kenaikan mingguan seiring dengan rilis data pekerjaan AS yang menenangkan kekhawatiran permintaan.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah terpantau menguat pada perdagangan Jumat (9/8/2024) dan menuju kenaikan mingguan seiring dengan rilis data pekerjaan AS yang menenangkan kekhawatiran permintaan dan sentimen potensi meluasnya konflik Timur Tengah.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah berjangka jenis Brent menguat 0,14% atau 11 sen ke level US$79,27 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) terpantau menguat 12 sen atau 0,16% ke US$76,31 per barel.

Harga minyak Brent maupun WTI diproyeksikan mencatat kenaikan lebih dari 3% untuk pekan ini.

Dalam konflik Israel-Palestina, pasukan Israel meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis waktu setempat menewaskan sedikitnya 40 orang, kata petugas medis Palestina. Israel bersiap menghadapi perang yang lebih luas di wilayah tersebut melawan pasukan yang dipimpin Hamas 

“Minyak mentah melanjutkan pemulihannya dari penurunan baru-baru ini karena meningkatnya risiko geopolitik menjadi fokus,” kata analis ANZ Daniel Hynes dikutip dari Reuters.

Pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah pekan lalu telah meningkatkan peluang adanya serangan balasan Iran terhadap Israel. Hal ini memicu kekhawatiran atas pasokan minyak dari kawasan penghasil minyak terbesar di dunia tersebut.

Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran melanjutkan serangan terhadap kapal internasional di dekat Yaman minggu ini sebagai solidaritas terhadap Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas.

Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris atau The United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang insiden di dekat pantai Mokha, sebuah kota pelabuhan di Yaman.

Pergerakan harga minyak juga didukung pengumuman National Oil Corp. Libya terkait force majeure di ladang minyak di kawasan Sharara pada Rabu lalu. Perusahaan juga menyebut pihaknya akan mengurangi produksi secara bertahap mengingat adanya aksi protes.

Harga minyak menguat setelah data menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan pekan lalu. Hal ini menunjukkan kekhawatiran akan tekanan pasar tenaga kerja yang berlebihan dan mengurangi kekhawatiran resesi.

Rilis data tersebut berdampak pada kenaikan indeks dolar AS. Harga minyak sempat melemah pada awal perdagangan karena penguatan dolar AS cenderung menurunkan harga minyak karena pembeli yang menggunakan mata uang lain harus membayar lebih untuk minyak mentah dalam mata uang dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper