Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik

Harga minyak dunia terpantau menguat tipis selama tiga sesi perdagangan beruntung, efek penurunan tajam stok minyak mentah AS.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023. / REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023. / REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak dunia terpantau menguat tipis pada Kamis (8/8/2024) atau selama tiga sesi perdagangan beruntung. Kenaikan ini seiring dengan data pemerintah yang menunjukkan penurunan tajam stok minyak mentah Amerika Serikat, menguat dari posisi terendah multi-bulan yang dicapai minggu ini.

Mengutip Reuters, harga kontrak berjangka minyak Brent naik 23 sen atau 0,3% ke level US$78,56 per barrel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 0,4% ke level US$75,52 per barrel.

Sebelumnya, harga minyak jenis Brent anjlok ke level terendahnya sejak awal Januari pada Senin (5/8/2024) dan WTI merosot ke level terendah sejak Februari. Koreksi tersebut seiring dengan kekhawatiran pasar atas resesi AS dan aksi jual saham global.

Sementara itu, data pemerintah menunjukkan, persediaan minyak mentah AS turun selama enam pekan beruntun pada minggu lalu. Tercatat, jumlah cadangan minyak turun 3,7 juta barel menjadi 429,3 juta barel.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 700.000 barel.

Adapun, investor juga terus memperdebatkan kondisi pasokan karena data Lembaga Informasi Energi AS atau Energy Information Administration (EIA) menunjukkan produksi melonjak 100.000 barel per hari (bph) ke rekor 13,4 juta barel per hari pada pekan yang berakhir 2 Agustus.

Namun demikian, potensi gangguan pasokan di Timur Tengah membuat pelaku pasar khawatir setelah pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah pekan lalu meningkatkan kemungkinan serangan balasan Iran terhadap Israel.

Meski tidak ada pasokan yang terkena dampak sejauh ini, serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah memaksa kapal tanker mengambil rute yang lebih panjang sehingga lebih banyak minyak bertahan di perairan lebih lama.

Sementara itu, Perusahaan Minyak Nasional Libya telah mengumumkan force majeure di ladang minyak Sharara mulai Selasa, kata sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut secara bertahap mengurangi produksi ladang minyak tersebut karena adanya protes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper