Bisnis.com, JAKARTA — PT Esta Indonesia Tbk. (NEST) telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Kamis (8/8/2024). Harga saham NEST langsung melesat pada pembukaan perdagangan pertamanya.
Berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB, saham NEST mencatatkan kenaikan 35% pada debut perdagangan pagi ini, atau 70 poin ke level Rp270 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana NEST di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp200 per saham.
Frekuensi transaksi saham NEST saat pembukaan perdagangan sebanyak 99 kali dengan volume 5.288 saham yang diperdagangkan.
Sebagaimana diketahui, eksportir sarang burung walet ini akan menjadi emiten ke-34 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024.
Saham perdana NEST dicatatkan di Papan Pengembangan BEI. NEST Bergerak dalam bidang pembibitan dan budidaya burung walet dan perdagangan besar sarang burung walet.
NEST telah merampungkan masa penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp200 per saham, dengan melepas sebanyak Rp822,5 juta saham, perseroan berpotensi meraup dana segar dari pasar modal mencapai Rp164,5 miliar.
Baca Juga
Dilansir dari prospektus, NEST berencana akan menggunakan hasil dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk belanja modal sebesar 7,57% dari dana hasil IPO, yakni berupa pembelian enam bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah yang dimiliki oleh pihak afiliasi (Hoo, Anton Siswanto selaku Direktur Utama dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan).
Sekitar 18,67% akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (PT TEI), yang selanjutnya akan digunakan oleh PT TEI sebagai belanja modal berupa pembelian enam bidang tanah dan bangunan yang menjadi satu kesatuan.
Adapun sebuah bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI dan sekaligus pabrik dengan estimasi kapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun dan terletak pada 1 area yang sama.
Selanjutnya, sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan di mana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.