Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham KIJA Tersengat Peresmian Pabrik Anoda Baterai di KEK Kendal

Saham KIJA menghijau usai Presiden Jokowi meresmikan pabrik anoda baterai di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Jawa Tengah.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) menghijau pada sesi pertama seiring peresmian pabrik anoda baterai lithium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Berdasarkan data RTI Infokom, Rabu (7/8/2024), saham KIJA menguat 2,14% menuju level Rp133 per lembar pada sesi pertama perdagangan hari ini. Mahar tersebut mencerminkan kenaikan 11,76% dalam tiga bulan terakhir, tetapi melemah 0,75% year-to-date (YtD).

KIJA merupakan pemegang 51% saham PT Kawasan Industri Kendal. Perseroan diketahui bekerja sama dengan Sembcorp Development Ltd dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK), yang memiliki luas lahan 2.700 hektare di Jawa Tengah.

Sementara itu, saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR Energy Material di KEK Kendal, Rabu (8/7/2024), Jokowi menyatakan kehadiran fasilitas produksi itu bakal memacu produksi mobil listrik di Tanah Air, karena disebut mampu memproduksi 80.000 ton material anoda per tahun.

“Saya sangat senang bahwa di PT BTR ini sudah bisa memproduksi 80.000 ton material anoda per tahun. Ini kalau dijadikan ke mobil ini akan jadi 1,5 juta mobil listrik, sangat besar sekali,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.

Menurutnya, setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan menjadi produsen bahan anoda baterai lithium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton. Apabila terjadi, maka produksi kendaraan listrik dapat menghasilkan 3 juta unit mobil listrik per tahun.

“Apalagi ditambah 80.000 produksi 80.000 ton produksi di industri ini, maka akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahun. Sebuah jumlah yang besar sehingga kita akan jadi pemasok terbesar baik EV baterai maupun kendaraan listriknya,” pungkas Jokowi.

Kawasan Industri Kendal dirancang menjadi kawasan industri standar internasional dengan pembangunan mixed-use, yang mencakup daerah industri serta perumahan dan komersial. Hal ini guna memenuhi peningkatan permintaan untuk kompetitif biaya manufaktur di Indonesia.

Sepanjang semester I/2024, KIJA mencetak pendapatan Rp2,37 triliun atau tumbuh 36% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/YoY). 

Pilar Land Development & Property milik KIJA tercatat meraup pendapatan sebesar Rp1,40 triliun atau tumbuh 41% YoY pada semester I/2024. Kinerja itu ditopang oleh segmen tanah matang yang berkontribusi Rp1,14 triliun. Dari jumlah tersebut Kendal menyumbang 89%. 

Meski pendapatan bertumbuh, KIJA mencatatkan laba bersih Rp269,8 miliar pada semester I/2024. Angka ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp381,5 miliar. 

Wakil Direktur Utama KIJA Budianto Liman menjelaskan penurunan laba bersih merupakan dampak dari pergerakan valuta asing (valas) yang mencatatkan kerugian Rp258 miliar pada semester I/2024. 

“Jika tidak termasuk keuntungan dan kerugian selisih kurs yang belum direalisasikan, maka laba bersih perusahaan akan menjadi Rp522,1 miliar pada semester pertama 2024, dibandingkan dengan Rp80,4 miliar pada periode yang sama di 2023,” tutur Budianto. 

-----------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper