Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aksi korporasi masih semarak memasuki paruh kedua tahun ini atau per Juli 2024. Tercatat, pipeline total penghimpunan dana mencapai Rp33,04 triliun dengan 111 potensi aksi korporasi.
Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengatakan dari pipeline penghimpunan dana itu, sebanyak 84 emiten antre untuk mencatatkan penawaran perdana di pasar saham (IPO) dengan nilai Rp11,58 triliun.
Lalu, ada 6 pipeline aksi penawaran umum terbatas dengan nilai Rp2,48 triliun. Selain itu, ada 8 pipeline EBUS dengan nilai Rp8,76 triliun. Ada pula 13 pipeline aksi PUB EBUS dengan nilai Rp10,23 triliun.
"Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif," kata Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Senin (5/8/2024).
Adapun, penghimpunan dana sampai dengan 31 Juli 2024 telah mencapai Rp129,9 triliun, dengan Rp4,39 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru.
Terdapat aksi IPO dengan nilai penghimpunan dana Rp3,79 triliun hingga 31 Juli 2024. Lalu, ada 11 aksi penawaran umum terbatas dengan nilai Rp36,3 triliun.
Baca Juga
OJK sendiri mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) per 31 Juli 2024 mencatatkan penguatan 2,72% dalam sebulan atau month to date (mtd) ke level 7.255,76. Sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd), IHSG mengalami pelemahan 0,23%.
Sementara, nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp12.338 triliun, mengalami penguatan 1,83% mtd dan naik 5,76% ytd.
Di pasar obligasi, OJK mencatat indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) mencatatkan penguatan 1,09% mtd dan naik 2,66% ytd ke level 384,57 per 31 Juli 2024.
Pada institusi pengelolaan investasi, tercatat nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) di pasar mencapai Rp830,25 triliun, tumbuh 0,51% mtd dan 0,67% ytd.