Bisnis.com, JAKARTA — Emiten peritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 11,4% secara tahunan menjadi Rp899,33 miliar pada semester I/2024.
Capaian itu lebih rendah dibandingkan dengan laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MAPI pada semester I/2023 yang menembus Rp1 triliun.
Penyusutan laba bersih MAPI terjadi saat pendapatan bersih perusahaan meningkat 15,38% year-on-year (YoY) dari Rp15,59 triliun menjadi Rp17,99 triliun pada 6 bulan pertama tahun ini.
Sebelum eliminasi, pendapatan bersih MAPI mencapai Rp18,06 triliun yang bersumber dari segmen penjualan retail Rp14,89 triliun, departement store Rp1,39 triliun, kafe dan restoran Rp1,62 triliun, dan lainnya Rp151,93 miliar.
Di lini makanan dan minuman, beberapa gerai ritel yang dioperasikan MAPI ialah Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva, Genki Sushi, dan Subway.
Berdasarkan data perusahaan, EBITDA yang dibukukan emiten peritel itu pada semester I/2024 sebesar Rp3 triliun. Jumlah itu termasuk EBITDA pada kuartal II/2024 yang tercatat sebesar Rp1,6 triliun.
VP Investor Relations, Corporate Communication, dan Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda menyatakan perseroan melihat terjadinya peningkatan penjualan pada kuartal II/2024 baik secara kuartalan maupun tahunan. Hal itu diperoleh MAPI kendati periode Lebaran tahun ini jatuh pada Maret.
Pada kuartal II/2024, MAPI mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 13,2% YoY menjadi Rp9,2 triliun dari Rp8,1 triliun.
“Kinerja perusahaan menunjukkan permintaan yang konsisten dari pelanggan kami, terutama selama musim liburan pada Juni,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, MAPI akan tetap berkomitmen untuk melakukan ekspansi dengan hati-hati di tengah lingkungan bisnis yang berkembang. Per akhir Juni 2024, MAPI mengoperasikan 3.378 gerai ritel di lebih dari 80 kota di Indonesia. Jumlah itu bertambah dari total 2.800 gerai ritel MAPI pada akhir 2023.
“Pada saat yang sama, kami akan terus berfokus kepada peningkatan efisiensi operasional, termasuk manajemen inventory dan dukungan back-end yang lebih baik.”