Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Siap Dongkrak Kinerja Semester II/2024

United Tractors (UNTR) memiliki sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja semester II/2024.
United Tractors Martabe
United Tractors Martabe

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR), menyiapkan rancangan untuk mengerek kinerja semester II/2024.

United Tractors membukukan pendapatan Rp64,5 triliun untuk periode Januari 2024 hingga Juni 2024. Realisas itu mencerminkan penurunan 6% year-on-year (yoy) dari Rp68,6 triliun periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan koreksi pendapatan, UNTR membukukan penurunan laba bersih 15% secara tahunan menjadi Rp9,5 triliun pada semester I/2024.

Untuk periode semester II/2024, Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis sebelumnya mengatakan United Tractors tetap mengacu kepada kebijakan energi Indonesia di tengah situasi ekonomi-politik global yang terjadi saat ini. 

"Mengenai produksi hingga akhir tahun, diperkirakan sesuai target dan alat-alat berat yang diperlukan sudah tersedia,” ujarnya Jumat (26/7/2024). 

Sara menjelaskan, UNTR tahun ini memiliki target penjualan batu bara melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) sekitar 12 juta ton. Selanjutnya, target produksi PT Pamapersada Nusantara adalah sekitar 135 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah 1,1 miliar bcm. 

"Strategi kami mencapai target adalah dengan fokus kepada operational excellence untuk mencapai produktivitas yang optimum," ujarnya.

Koreksi pendapatan United Tractors untuk paruh pertama tahun ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara.

Penghasilan bersih UNTR dikontribusi oleh kontraktor penambangan sebesar Rp27,93 triliun, mesin konstruksi sebesar Rp15,6 triliun, dan pertambangan batu bara sebesar Rp15,46 triliun.

Lalu pertambangan emas dan mineral lainnya sebesar Rp4,37 triliun, dan pendapatan dari industri konstruksi sebesar Rp1,1 triliun.

Manajemen UNTR juga menjelaskan penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih UNTR sebesar 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper