Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menorehkan kenaikan laba bersih sepanjang semester I/2024, kendati pendapatan mengalami penurunan tipis.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) laba bersih AUTO melejit 26,48% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,01 triliun, dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp801,55 miliar.
Di lain sisi, pendapatan AUTO turun tipis 2% menjadi Rp9,19 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp9,38 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari manufaktur komponen otomotif sebesar Rp5,25 triliun, diikuti segmen perdagangan sebesar Rp4,66 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp731,06 miliar.
Adapun, penjualan pihak ketiga lokal AUTO naik menjadi Rp5,59 triliun, sedangkan penjualan ekspor juga naik menjadi Rp819,01 miliar dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp530,8 miliar.
Sejalan dengan turunnya pendapatan, beban pokok AUTO juga turun 1,76% menjadi Rp7,76 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,9 triliun.
Baca Juga
Alhasil, laba bruto perseroan juga turun 3,27% menjadi Rp1,43 triliun dibandingkan semmester I/2023 sebesar Rp1,48 triliun.
Meskipun demikian, laba sebelum pajak penghasilan AUTO naik menjadi Rp1,2 triliun, sedangkan beban pajak penghasilan AUTO turun menjadi Rp137,17 miliar.
Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode AUTO tercatat sebesar Rp3,12 triliun atau naik 20,13% YoY dibandingkan 6 bulan pertama 2023 sebeesar Rp2,6 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset AUTO tercatat sebesar Rp20,42 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp19,61 triliun.
Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp5,58 triliun, dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar Rp5,07 triliun. Sementara itu ekuitas AUTO tercatat sebesar Rp14,84 triliun atau naik dari posisi Desember 2023 sebesar Rp14,53 triliun.
Harga saham AUTO pada Senin (29/7/2024) pukul 10.50 WIB menguat 4,29% ke posisi Rp2.190 per saham. Sementara itu, secara year-to-date (YtD) saham AUTO turun 7,20%.
----
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.