Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengocok ulang konstituen indeks berisikan saham-saham terlikuid di Bursa, LQ45. BEI memasukkan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dalam indeks ini. Lalu, bagaimana prospek dari Indeks LQ45 ini pada semester II/2024?
Head of Customer Education and Literation Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi pergerakan saham-saham blue chip di dalam indeks ini pada semester II/2024. Faktor pertama menurutnya adalah potensi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih cepat.
"Hal ini mendorong inflow investor asing ke saham-saham blue chip," kata Audi, Rabu (24/7/2024).
Faktor kedua yang akan mempengaruhi Indeks LQ45 menurutnya adalah stabilitas pergerakan nilai tukar rupiah dan ekonomi Indonesia. Faktor selanjutnya, adalah siklus komoditas dengan penguatan harga komoditas di akhir tahun.
"Terakhir adalah transisi pemerintahan Indonesia," ujar Audi.
Sebagaimana diketahui, saham JSMR masuk ke dalam daftar anggota terbaru Indeks LQ45 untuk periode Agustus 2024 hingga Oktober 2024. Sebagai gantinya, BEI mengeluarkan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dari daftar anggota indeks LQ45.
Baca Juga
Untuk diketahui, BEI sebelumnya menyatakan akan melakukan rebalancing indeks utama seperti indeks LQ45, IDX30, dan IDX80 setiap 3 bulan sekali dari sebelumnya 6 bulan sekali. Kebijakan baru ini akan berlangsung mulai April 2024.
Manajemen BEI mengungkapkan alasan melakukan penyesuaian ketentuan evaluasi beberapa indeks saham yang akan berlaku sejak evaluasi April 2024. Penyesuaian ini dilakukan sebagai salah satu upaya BEI untuk mengikuti perkembangan pasar modal dan memenuhi kebutuhan indeks yang lebih relevan dengan dinamika pasar saat ini.
Sebagai informasi, sejak awal tahun hingga hari ini, Kamis (25/7/2024), Indeks LQ45 masih melemah, dengan pelemahan 5,61%. Pelemahan ini terjadi di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,45% secara year to date.
--------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.