Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan tambang emas PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan PT PLN (Persero) menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik, untuk operasi produksi MDA di Luwu, Sulawesi Selatan.
GM Project Masmindo Dwi Area Fakhruddin menuturkan pemenuhan daya Listrik 23 MVA sangat vital, sehingga pemenuhan keseluruhan kebutuhan proses produksi yang menjadi target MDA dapat tercapai.
GM PLN UID Sulselrabar Moch. Andy Adchaminoerdin menyampaikan sinergi sektor energi dan industri perlu dijaga dengan baik, untuk mendukung perekonomian negara.
“PLN berkomitmen untuk menyiapkan pelayanan listrik guna memperlancar kegiatan operasi MDA”, ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (26/7/2024).
Sebelumnya, MDA dan PLN pada Juni 2024 juga telah berkolaborasi, yaitu dengan komitmen MDA menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dengan penggunaan listrik hijau yang merupakan layanan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) milik PT PLN (Persero).
Kolaborasi penyediaan layanan REC dengan PLN ini nantinya akan menjadikan MDA sebagai perusahaan pertama di Kabupaten Luwu dengan sertifikasi REC.
Baca Juga
Perjanjian ini ditandatangani oleh Direktur Utama MDA Trisakti Simorangkir serta Direktur Keuangan MDA Tammam Jannata, dan Manager PLN UP3 Palopo Rathy Shinta Utami. Acara berlangsung di kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar, Makassar, pada Rabu 24 Juli 2024.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando menjelaskan INDY menargetkan produksi dari tambang Awak Mas yang dikelola MDA bisa dimulai pada 2026. Hanya saja, Ricky tidak menjelaskan bagaimana progres konstruksi dari tambang Awak Mas tersebut hingga saat ini.
Sebagai informasi, tambang Awak Mas dikelola oleh anak usaha INDY, PT Masmindo Dwi Area (MDA). Proyek Awak Mas ini meliputi area seluas 14.390 hektar, yang terletak di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Proyek Awak Mas dari PT Masmindo Dwi Area merupakan bisnis pertambangan emas yang telah menjadi bagian dari INDY sejak 2018. Saat itu, INDY melalui anak perusahaannya yaitu PT Indika Mineral Investindo (IMI) menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham (Subscription Agreement) dengan Nusantara Resources Limited untuk melakukan penyertaan sebesar 33,4 juta lembar.
Nusantara Resources Limited merupakan perusahaan tambang emas yang terdaftar di Bursa Efek Australia dengan simbol ticker NUS.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.