Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WIKA Raih Kontrak Baru Rp10,25 triliun Semester I/2024, Pepet Perolehan ADHI

Emiten BUMN Karya, WIKA meraih kontrak baru Rp10,25 triliun pada semester I/2024, sementara ADHI meraih Rp10,7 triliun.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Raihan kontrak baru WIKA pada semester I/2024 mendekati ADHI. WIKA meraih kontrak baru sebesar Rp10,25 triliun pada Juni 2024, sementara ADHI mendapatkan kontrak baru Rp10,7 triliun.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan bahwa WIKA terus berusaha untuk meningkatkan pendapatan perseroan terutama dari sektor-sektor potensial yang menjadi andalan WIKA.

“Kami percaya bahwa dengan kapabilitas dan kualitas pekerjaan kami, juga didukung oleh kepercayaan para stakeholders kami, bisnis WIKA akan terus tumbuh dan berkembang dengan menyasar berbagai proyek-proyek potensial, khususnya sektor EPC di mana WIKA memiliki portofolio unggul", ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2024). 

Kontribusi terbesar atas perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen industri, diikuti segmen infrastruktur, gedung, proyek EPC dan properti.

Adapun, berdasarkan komposisi pemberi kerja, sebagian besar proyek berasal dari sektor BUMN dan Pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress payment.

Raihan kontrak baru WIKA itu mendekati perolehan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang mencapai Rp10,7 triliun. Raihan kontrak baru ADHI itu naik 12,15% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta menyampaikan bahwa kontrak baru ADHI itu meningkat 49,21% jika dibandingkan dengan bulan April 2024 yang sebesar Rp6,3 triliun.

Dia menjelaskan kontribusi perolehan kontrak baru ADHI pada Mei 2024 didapat dari proyek gedung sebesar 50%, disusul proyek sumber daya air sebesar 35% dan sisanya berasal dari proyek jalan dan jembatan, properti, manufaktur dan EPC.

Dari sisi sumber pendanaan, katanya, sebanyak 70% dari total kontrak baru ADHI berasal dari pemerintah, 20% dari pihak swasta dan sisanya berasal dari BUMN dan lainnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper