Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Turun, AKR Corporindo (AKRA) Pede Paruh Kedua 2024 Membaik

Emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatatkan penurunan kinerja dari segmen perdagangan dan distribusi sepanjang semester I/2024.
PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan penandatangan Kontrak Energi Bersubsidi untuk Tahun Anggaran 2024 di Kantor Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, Kamis (14/3/2024).
PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan penandatangan Kontrak Energi Bersubsidi untuk Tahun Anggaran 2024 di Kantor Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, Kamis (14/3/2024).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatatkan penurunan kinerja dari segmen perdagangan dan distribusi sepanjang semester I/2024. Kondisi lebih baik diharapkan terjadi di paruh kedua 2024 seiring dengan beberapa strategi yang dilakukan. 

Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo menyebutkan pendapatan segmen perdagangan dan distribusi menurun diakibatkan oleh beberapa faktor perlambatan ekonomi, seperti normalisasi harga jual rata-rata dan kondisi cuaca yang mempengaruhi operasional konsumen. 

“Perseroan berekspektasi kondisi ini akan membaik pada semester II/2024,” kata manajemen dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (25/7/2024). 

Haryanto juga mengklaim, AKRA melakukan sejumlah strategi untuk memitigasi hal tersebut. AKRA menerapkan model bisnis formula-based price dengan MOPS sebagai acuan di mana AKRA melakukan passthrough harga produk ke konsumen sehingga dapat mengelola risiko harga dan biaya.

Seperti yang diketahui, AKRA mencatatkan total pendapatan sebesar Rp18,65 triliun sepanjang semester I/2024. Pendapatan ini turun 6,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp19,85 triliun. 

Jika dilihat dari segmen, pendapatan dari segmen perdagangan dan distribusi tercatat sebesar Rp17,16 triliun dengan rincian BBM sebesar Rp13,97 triliun dan bahan dasar kimia sebesar Rp3,19 triliun. 

Adapun jasa logistik tercatat berkontribusi sebesar Rp501 miliar terhadap kinerja AKRA. Begitu pula segmen pabrikan dan kawasan industri menyumbang masing-masing sebesar Rp309 miliar dan 673 miliar. 

Haryanto menjelaskan dari kawasan industri, penjualan lahan tercatat sebesar Rp509 miliar, penyewaan lahan sebesar Rp89 miliar dan utilitas sebesar Rp75 miliar. 

Pendapatan dari utilitas turut meningkat menjadi Rp75 Miliar atau sebesar 92% yoy, seiring peningkatan operasional tenant JIIPE yang mendorong permintaan pada utilitas seperti listrik, air, dan sebagainya. 

Sementara itu, pendapatan dari Kawasan Pelabuhan JIIPE tercatat sebesar Rp174 Miliar dan menghasilkan kontribusi bagi laba AKRA sebesar Rp31 Miliar.

Adapun AKRA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1 triliun. Laba ini turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,03 triliun. 

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper