Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Laba Bersih UNTR Kuartal II/2024

UNTR diprediksi mampu membukukan pertumbuhan laba bersih secara kuartalan pada kuartal II/2024.
UNTR
UNTR

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) digadang-gadang membukukan pertumbuhan laba bersih secara kuartalan pada kuartal II/2024.

Berdasarkan data konsensus analis yang dihimpun oleh Bloomberg hingga Rabu (24/7/2024), United Tractors diprediksi membukukan pendapatan bersih Rp31,51 triliun pada kuartal II/2024. Estimasi itu mencerminkan penurunan dibandingkan dengan realisasi Rp32,41 triliun periode kuartal I/2024.

Kendati demikian, UNTR diperkirakan akan mampu membukukan laba bersih Rp4,61 triliun pada kuartal II/2024. Prediksi itu lebih tinggi dari realisasi Rp4,54 triliun periode Januari 2024 hingga Maret 2024.

Sebagai catatan, UNTR membukukan pendapatan Rp32,4 triliun di kuartal I/2024, turun 7,10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp34,8 triliun. 

Manajemen United Tractors menjelaskan, turunnya pendapatan bersih ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara.

Pendapatan dari mesin konstruksi UNTR tercatat sebesar Rp8,34 triliun, dengan pendapatan dari pertambangan batu bara sebesar Rp8,33 triliun. 

Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih UNTR sebesar 15% menjadi Rp4,5 triliun di kuartal I/2024, dari Rp5,3 triliun pada periode yang sama pada 2023.

United Tractors menjual sebanyak 1.126 unit Komatsu pada Januari 2024 hingga Maret 2024. Penjualan ini turun 37,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1.791 unit.

Berdasarkan laporan bulanan yang dikutip Rabu (24/4/2024), penjualan alat berat ke sektor pertambangan mendominasi hingga akhir Maret 2024, yakni sebesar 69% dari total penjualan.

Kemudian disusul penjualan ke sektor konstruksi 13%, sektor perkebunan 10% penjualan, dan sektor kehutanan sebesar 8% penjualan. Sementara itu, market share Komatsu secara year to date pada Maret 2024 adalah sebesar 29%.

Adapun, penjualan Komatsu pada Maret 2024 saja mencapai 301 unit. Penjualan tersebut sebesar 72% berasal dari sektor pertambangan, 15% dari sektor konstruksi, 11% sektor perkebunan, dan 2% sektor kehutanan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper