Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Respons Emiten atas Suku Bunga hingga Investasi GOTO-BUKA

Sektor emiten yang merespons baik ditahannya suku bunga hingga untung GOTO dan BUKA hasil investasi dari dana IPO.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta. Beberapa emiten bakal merespons positif penahanan suku bunga. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta. Beberapa emiten bakal merespons positif penahanan suku bunga. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar modal merespons kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan di level 6,25%. Berbagai sektor emiten bisa dilirik untuk mendapatkan cuan.

Tercatat, sebanyak 287 saham menguat, 251 saham menurun, dan 250 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar berada pada level Rp12.214,57 triliun.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi tipis menuju level 7.224,21 pada perdagangan Rabu (17/7/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG hanya membukukan pelemahan sebesar 0,07 poin menuju posisi 7.224,21. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.224,55 dan sempat mencapai level tertingginya pada 7.265,08.

Artikel tentang respons pasar modal atas ditahannya suku bunga menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Kamis (18/7/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Semarak GIIAS 2024 Tumpuan Dongkrak Penjualan Mobil

Pameran otomotif terbesar GIIAS 2024 menjadi tumpuan pendongkrak penjualan mobil pada paruh kedua tahun ini, setelah performa pasar pada semester pertama 2024 ambles sekitar 14%.

GIIAS alias Gaikindo Indonesia International Auto Show adalah pameran tahunan terbesar otomotif berskala internasional. Kali ini, The 31st GIIAS digelar di ICE BSD City, 18-28 Juli.

Sebelum dibuka secara resmi untuk publik, GIIAS 2024 telah menggelar press day atau hari pameran yang diperuntukkan secara khusus untuk kalangan media, Rabu (17/7/2024).

Dari segi jadwal, GIIAS 2024 tersebut lebih awal sekitar 1 bulan dari pameran serupa tahun lalu yang digelar pada 10-20 Agustus 2023. Selain itu, areal pameran tahun ini lebih luas, dengan menambahkan hall 11 yang merupakan ekstensi dari hall 10.

 

Monopoli dan Sederet Masalah Mengakar Industri Penerbangan RI

Iklim bisnis industri penerbangan di Indonesia dinilai tidak sehat. Bau monopoli tercium hingga berpengaruh pada mahalnya tiket penerbangan domestik.

Tingginya ongkos penerbangan di Tanah Air bukan isu baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tiket penerbangan di rute domestik mengalami lompatan besar. Pemerintah bahkan menyebut bahwa biaya tiket pesawat RI merupakan yang paling mahal kedua di dunia.

Situasi ini disebut-sebut disebabkan oleh adanya praktik monopoli dalam bisnis penerbangan. Hal itu memicu terjadinya pengaturan harga oleh satu pihak dan tidak terjadi persaingan usaha yang sehat. 

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja membeberkan beberapa contoh monopoli yang saat ini terjadi di antaranya adalah monopoli penyedia avtur di bandara hingga pengelolaan bandara oleh pemerintah.

 

Emiten yang Bisa Dilirik usai Suku Bunga Ditahan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih akan berada di kisaran Rp15.900 hingga Rp16.300 sampai dengan akhir 2024 setelah hasil RDG BI.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede telah memperkirakan BI akan kembali mempertahankan suku bunga di level 6,25% dengan pertimbangan ketidakpastian global dan domestik yang sedang berlangsung.

“BI diperkirakan akan mempertahankan BI Rate meskipun indikator-indikator ekonomi AS menunjukkan pelemahan,” ujarnya.

Stabilitas rupiah serta aliran modal masuk atau inflow akan terpengaruh oleh sentimen risk-off yang berasal dari isu-isu utang publik dan defisit fiskal.

 

Permintaan Rumah Seken Berkibar Tak Tersulut Insentif PPN DTP

Permintaan hunian secondary tetap berkibar di tengah guyuran insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk rumah primary.

Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengatakan kebijakan insentif PPN DTP tidak begitu berpengaruh terhadap permintaan terhadap rumah seken. Hal ini karena hunian primer maupun seken menawarkan keunggulan masing–masing.

Dia mencontohkan proyek hunian primer merupakan rumah baru yang belum pernah ditinggali sebelumnya namun memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan rumah seken.

Sementara itu, rumah seken dengan dengan harga yang cenderung lebih rendah, memungkinkan pencari properti mendapatkan lokasi tempat tinggal yang lebih strategis namun dengan kondisi fisik bangunan yang tentunya harus menjadi pertimbangan.

 

Cuan BUKA dan GOTO Hasil Instrumen Investasi dari Dana IPO

Dua emiten lokapasar, yaitu PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah melaporkan penggunaan dana hasil IPO per 30 Juni 2024. Salah satu penggunaannya adalah menempatkan ke instrumen investasi.

Berdasarkan penelusuran Bisnis, BUKA tercatat menempatkan dana hasil IPO mereka pada 20 obligasi, 2 deposito, dan 6 giro.

BUKA diperkirakan mendapatkan bunga hasil dari penempatan dana IPO tersebut hingga Rp700 miliar. Hasil penempatan BUKA terbesar adalah pada obligasi pemerintah Republik Indonesia dengan saldo Rp1,65 triliun dan bunga atau imbal hasil sebesar Rp6,5%.

Menghitung imbal hasil obligasi tersebut, BUKA diperkirakan mendapatkan keuntungan Rp107,25 miliar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper