Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggalangan Dana Obligasi Korporasi Tembus Rp63,4 Triliun Sepanjang 2024

Penggalangan dana melalui penerbitan obligasi korporasi tembus Rp63,4 Triliun sepanjang 2024. Adapun kini terdapat 40 emisi yang berada dalam pipeline BEI.
Penggalangan dana melalui penerbitan obligasi korporasi tembus Rp63,4 Triliun sepanjang 2024. Adapun kini terdapat 40 emisi yang berada dalam pipeline BEI. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Penggalangan dana melalui penerbitan obligasi korporasi tembus Rp63,4 Triliun sepanjang 2024. Adapun kini terdapat 40 emisi yang berada dalam pipeline BEI. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Penggalangan dana melalui penerbitan surat utang atau obligasi korporasi masih semarak sepanjang tahun berjalan 2024.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan sejauh ini terdapat 65 emisi dari 40 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp63,4 triliun.

"Sampai dengan 5 Juli 2024 terdapat 40 emisi dari 29 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline," ujar Nyoman dalam keterangannya dikutip Sabtu (6/7/2024).

Berdasarkan pipeline BEI, mayoritas perusahaan yang antre untuk menerbitkan obligasi tersebut berasal dari sektor finansial sebanyak 13 perusahaan. Selanjutnya, sektor basic material sebanyak 5 perusahaan dan infrastruktur 4 perusahaan.

Sementara itu, perusahaan sektor energi, industrial, hingga consumer non-cyclicals yang akan menerbitkan obligasi korporasi masing-masing sebanyak 2 perusahaan, sedangkan sektor consumer cyclicals sebanyak 1 perusahaan.

Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 576 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp473,79 triliun dan US$54,758 juta, yang diterbitkan oleh 133 emiten.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.996,99 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,93 triliun.

Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menambahkan selama sepekan periode 1 hingga 5 Juli 2024, terdapat beberapa aktivitas pencatatan obligasi korporasi di Bursa. 

Misalnya, pada Rabu (3/7/2024), Obligasi Berkelanjutan V WOM Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) dan Obligasi Berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2024 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) mulai dicatatkan di BEI. Nilai keduanya masing-masing adalah Rp1 triliun dan Rp399 miliar.

"Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia [Pefindo] untuk obligasi ini adalah idAA+ dan idBBB+. Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia [Persero] Tbk bertindak sebagai Wali Amanat bagi emisi ini," ujar Kautsar dalam keterangannya.

Kemudian pada Jumat (5/7), obligasi yang diterbitkan oleh PT Integrasi Jaringan Ekosistem mulai dicatatkan di BEI dengan nilai sebesar Rp600 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idA- dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) bertindak sebagai Wali Amanat.

Selain itu pada hari yang sama, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) melakukan pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024. Obligasi dan sukuk ini dicatatkan dengan nilai masing-masing sebesar Rp240,22 miliar dan Rp10,01 miliar.

Hasil pemeringkatan Pefindo atas obligasi dan sukuk ini adalah idA dan idA Syariah. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) bertindak sebagai Wali Amanat untuk emisi ini.

Terakhir, terdapat juga pencatatan Obligasi Berkelanjutan IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024 oleh PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) di BEI pada hari yang sama. Obligasi yang dicatatkan senilai Rp285,5 miliar menunjuk PT Bank Mega Tbk. (MEGA) sebagai wali amanat dan mendapatkan rating idA dari Pefindo.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper