Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.396 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (2/7/2024). Rupiah kompak melemah bersama mata uang kawasan Asia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 9,46% atau 75 poin ke posisi Rp16.396 per dolar AS. Adapun indeks dolar terpantau menguat 0,11% ke level 105,700.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,14%, dolar Singapura dan dolar Hong Kong melemah masing-masing 0,06% dan 0,01%.
Kemudian won Korea turun 0,36%, peso Filipina melemah 0,27%, rupee India turun 0,09%, yuan China melemah 0,04%, ringgit Malaysia melemah 0,14% dan baht Thailand melemah 0,28%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan dolar dan rupiah dipengaruhi oleh data utama nonfarm payrolls untuk bulan Juni akan dirilis pada hari Jumat.
Data tersebut diperkirakan akan memberikan lebih banyak wawasan mengenai pasar tenaga kerja, yang juga merupakan pertimbangan utama bagi The Fed dalam memangkas suku bunga.
Baca Juga
Dolar mengalami pelemahan minggu lalu karena para pedagang menaikkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Namun sejumlah pejabat Fed menyatakan bahwa bank sentral memerlukan lebih banyak kepercayaan diri dalam mengendalikan inflasi sebelum memangkas suku bunga.
Selain itu, Ibrahim menjelaskan jika data indeks manajer pembelian yang beragam dari Tiongkok memberikan isyarat berbeda mengenai pemulihan ekonomi di negara tersebut.
“Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok – sebuah pertemuan para pejabat tingkat tinggi yang dijadwalkan berlangsung pada Juli, kini akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai Tiongkok,” kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Selasa (2/7/2024).
Di sisi lain, dampak penurunan kinerja Purchaing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang turun ke level 50,7 pada Juni 2024, turun dari angka 52,1 pada bulan sebelumnya. Meski alami perlambatan ekspansi, industri manufaktur nasional masih menunjukkan kondisi ekspansif yang mampu dipertahankan selama 34 bulan berturut-turut hingga Juni 2024.
Pemerintah mengapresiasi upaya pelaku industri yang terus mempertahankan optimisme dan produktivitas di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Bahkan sektor industri saat ini sudah masuk ke kondisi alarming. Para pelaku industri menurunkan optimismenya terhadap perkembangan bisnis mendatang.
Oleh sebab itu, Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan besok, Rabu (3/7/2024) mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.380 - Rp16.470 per dolar AS.