Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan pesat investor ritel dilirik oleh PT UOB Kay Hian Sekuritas yang kini mengembangkan aplikasi mobile trading. Aplikasi ini dirangcang ramah pengguna sehingga dapat menyasar para investor ritel baru di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia sudah lampaui 13 juta single investor identification (SID). Angka itu mengalami pertumbuhan lebih dari 863.000 SID baru hingga 21 Juni 2024. Sementara itu, jumlah investor saham Indonesia telah mencapai 5,7 juta SID.
Secara komposisi, Per Mei 2024, BEI mencatat kepemilikan investor institusi asing masih menguasai dengan persentase sebesar 43 persen di pasar modal Indonesia, diikuti investor institusi lokal sebesar 41 persen, dan investor ritel sebesar 15 persen.
Direktur Utama UOB Kay Hian Sekuritas Stephanus Turangan menjelaskan UOB Kay Hian melihat pertumbuhan investor Indonesia yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir sebagai peluang yang sangat menjanjikan.
"UOB Kay Hian menyadari adanya kebutuhan dari investor Indonesia terhadap aplikasi yang berbeda dan memberikan solusi lengkap untuk berinvestasi di pasar modal," jelasnya, dikutip Senin (1/7/2024).
UOB sebenarnya telah memiliki aplikasi online trading sejak 2010 dan kini hadir kembali dengan platform online trading dan mobile trading dengan sistem terkini dan tampilan terbaru. Saat ini aplikasi UTRADE Revamp juga menyediakan platform perdagangan digital berbasis web yang telah dirancang memberikan pengalaman baru bagi investor dalam melakukan perdagangan saham di pasar modal Indonesia.
Baca Juga
UTRADE menawarkan kecanggihan teknologi berupa fitur order yang lengkap dan komprehensif, dilengkapi dengan tampilan yang mudah dimengerti, biaya transaksi yang terjangkau, dan fitur-fitur terkini, UOB Kay Hian hadir untuk membantu pengguna memaksimalkan potensi dalam melakukan perdagangan saham.
Yacinta Fabiana, Direktur UOB Kay Hian Sekuritas, menyampaikan perusahaan juga berkomitmen menjaga keamanan investor dalam bertransaksi. Oleh karena itu, UTRADE, telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan aplikasi UTRADE Indonesia dengan produk, fitur, dan layanan terkini dan lengkap sesuai kebutuhan para investor," terangnya.
Head IT UOB Sekuritas, Nisfu Syahril menambahkan Aplikasi UTRADE juga telah dirancang untuk membantu para investor menganalisa saham yang akan dibeli. Aplikasi perdagangan secara online yang telah diperbaharui dengan web trading sebagai tambahan platform yang baru akan memberikan pengalaman perdagangan yang komprehensif di berbagai perangkat (Dekstop app, web trading serta android & iOS).
UTRADE Revamp di bangun dengan teknologi infrastruktur server paling baru dan canggih disertai dengan infrastuktur keamanan yang mumpuni untuk menjaga keamanan dan kelancaran nasabah dalam bertransaksi saham di Bursa efek Indonesia.
Head E-Business UOB Sekuritas, Indri Ariyani menyampaikan, bahwa saat ini UTRADE memiliki 9 fitur Automatic Order (AO), dimana nasabah dapat melakukan one day trade untuk meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Fitur ini juga dapat membantu nasabah dalam mengirim order sesuai kondisi yang diinginkan, sehingga pada saat kondisi sudah terpenuhi maka secara otomatis sistem akan mengirimkan instruksi trading ke JATS BEI. Kesembilan fitur ini yakni, Basket Order, GTD (Good Till date), Day Order, Smart Buy/Sell, Smart Portfolio, One Cancel Other, Split Order, Auto Lot (Split otomatis jika lot order > 50.000 lot) dan Trailing Stop Loss.
.jpg?w=300&h=221)
